Alasan Konseptual
Dalam suatu pasar, konsep penjualan
pada dasarnya diartikan sebagai penyerahan atau pemberian barang dan/atau jasa
kepada pihak tertentu sebagai kontra prestasi dari sejumlah uang yang
diterima. Keuntungan (profit)
dari penjualan menurut konsep diatas adalah selisih antara income yang diterima dengan investasi yang ditanamkan untuk
menghasilkan suatu barang.
Bagaimana dengan Konsep penjualan (dan
pemasaran) Produk instansi pemerintah? Bisakah konsep diatas diterapkan? Bagi
saya, tidak! Produk instansi pemerintah adalah memang hanya suatu barang yang
berbentuk majalah, dan bisa dijualbelikan. Akan tetapi dalam pikiran yang
dinamis, cara menjual yang demikian hanya cocok bagi seorang pedagang. Lalu,
apakah para pengelola (manajer) divisi produksi maupun pemasaran instansi
pemerintah terdiri dari pedagang-pedagang yang harus menguasai teknik-teknik bargaining?
Harus disepakati bahwa misi dan fungsi
utama Produk instansi pemerintah adalah sebagai wadah bagi ide-ide
penyempurnaan/pendayagunaan aparatur serta sistem manajemen pembangunan dan
administrasi pemerintahan. Dengan kata
lain, setiap produk instansi poemerintah haruslah diabdikan sepenuhnya untuk
pelayanan masyarakat. Dilain pihak harus diakui bahwa manajer dan para
pelaksana Produk instansi pemerintah bukanlah pedagang (dalam arti
sebenarnya)! Mereka adalah aparat, birokrat dengan kemampuan
intelektual yang memadai. Potensi yang demikian akankah kita manfaatkan sebagai
penjual semata? Jelas itu merupakan pelecehan sumber daya manusia.
Strategi pemanfaatan, pendayagunaan dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia sekaligus kiat jitu dalam menembus
pasar Produk instansi pemerintah adalah dengan Menjual Ide. Ide-ide yang
terjual, akan dengan sendirinya membawa konsekuensi terjualnya majalah yang
menampung ide-ide tadi.
Teknik Menjual Ide
Syarat
pertama yang harus dimiliki adalah "ide" itu sendiri. Tentu saja
pengertian ide disini bukan sekedar gagasan mengenai sesuatu, melainkan
pemikiran-pemikiran yang kritis, analitis, aktual, jujur serta "berani dan
menggigit". Itulah persyaratan lakunya sebuah ide. Akibat selanjutnya yang
merupakan suatu rangkaian logis adalah, tersedianya sumber daya yang mampu
melahirkan ide-ide cemerlang atau yang mampu melihat dan mengolah secara
cermat dan ilmiah fenomena-fenomena administrasi dan manajemen pembangunan.
Secara konkrit teknik penjualan ide
menurut saya harus menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Setiap Produk instansi pemerintah harus membawakan tema
tertentu yang sesuai dengan perkembangan dan/atau kebutuhan publik, misalnya
mengenai Pelayanan Masyarakat, Privatisasi Birokrasi, Pengembangan Sumber Daya
Aparatur, dan sebagainya, yang didasarkan pada "trend" yang sedang
berkembang dan memerlukan pemikiran berbagai kalangan. Dengan demikian,
sebagian besar rubrik yang ada diarahkan untuk membahas, menganalisa atau
memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan topik bahasan.
2.
Secepat mungkin setelah penerbitannya, Produk instansi
pemerintah harus menyelenggarakan diskusi publik yang bertujuan untuk
mempromosikan gagasan-gagasan yang tertuang didalamnya sekaligus untuk menyerap masukan-masukan baru
sebagai topik kajian edisi berikutnya. Kegiatan ini secara langsung juga
akan memberikan kontribusi nyata bagi tradisi keilmuan di Lembaga Administrasi
Negara Perwakilan Jawa Barat. Peserta diskusi terdiri dari unsur birokrat,
perguruan tinggi, pers, dan masyarakat, dan lain-lain.
3.
Profesionalisme pengelolaan Produk instansi pemerintah dan
konsistensi terhadap strategi "Menjual Ide", dalam waktu dekat akan
dapat membuktikan kehandalan dan kualitas Produk instansi pemerintah. Tanpa
bicarapun kita akan dapat menunjukkan: "Inilah dia Produk instansi
pemerintah yang dinantikan", sehingga bukan kita yang mengejar pelanggan,
tetapi mereka yang mencari Produk instansi pemerintah sebagai kebutuhan.
Demikian sedikit urun rembug saya bagi
penyebaran Produk tertentu dari instansi pemerintah dimasa mendatang.
Bandung,
pertengahan Mei 1994
Tri W
saya mau bertanya2 masalah ini lebih dalam sharing ilmu,,,
BalasHapusada email atau nomer yang bs saya hubungin?
hilmanadianta90@gmail.com
mohon di balas...trimakasih
Silakan mas Hilman, dikirim ke triwidodowutomo@gmail.com atau triwidodowu@yahoo.com
BalasHapusSaya tunggu ya ... tks.