Laman

Jumat, 23 Maret 2012

Saat-Saat Paling Membahagiakan Bersama Anak (Perspektif Seorang Ayah)


1.    Saat si Buah Hati merengek, menjerit-jerit, dan menangis; kemudian kita menawarkan diri untuk menggendongnya, dan DITERIMA, yang lalu membuat ia DIAM, bahkan TERTAWA-TAWA. Perpindahan posisi dari sebelum digendong ke posisi dalam gendongan / pelukan kita (detik-detik saat kita menjulurkan tangan hingga si Dia berada dalam dekapan), sungguh suatu momentum yang sangat langka dan selalu abadi dalam ingatan. Bagi Dia, kehadiran kita saat itu tidak ubahnya laksana DEWA PENOLONG yang menyelamatkan dia dari keresahan, kegelisahan, ketakutan, atau perasaan tidak enak lainnya.  

2.    Saat si Buah Hati berada dalam gendongan kita, lalu tiba-tiba seeeerrrr … basah!. Ternyata Ia ngompol dan membasahi pakaian kita. Melihat kita sedikit “kaget”, Ia malah kegirangan dan menggerak-gerakkan tangan dan kakinya tanda teramat gembira. Betapa saat itu kita laksana memperoleh air suci teramat sejuk yang membasahi badan, jiwa, dan lingkungan kita yang kekeringan. Sungguh sayang rasanya mengganti pakaian kita dengan pakaian lain yang lebih baru dan bersih.  

3.    Saat pertama kali si Dia mengucapkan dan memanggil kita. BAPAK! Oh, betapa nikmat telinga ini mendengarnya. Dan alangkah bangga dan bahagia hati ini menyadari bahwa anak kita sudah MENGENAL dan MENGAKUI kita sebagai BAPAK atau orang tuanya.  

4.    Saat kita hendak pergi, lantas berpamitan kepada anak, dan anak kita meronta tidak mau lepas dari dekapan kita. Saat anak kita mencengkeramkan tangannya yang lembut erat-erat di lengan / leher / badan kita, dan menunjukkan rona muka yang teramat merindukan kehadiran kita. Saat itulah kita merasa bermakna sebagai manusia. Betapa senangnya ada makhluk lucu, manis, polos dan teramat indah yang senantiasa merindukan kita.

5.    Saat kepulangan kita ke rumah setelah seharian bekerja, dan disambut di depan pintu rumah oleh jeritan-jeritan riang tak terperi. “Horeeee … Bapak pulang, Bapak pulang …”. Sekejap kemudian, tangan dan bahu kita telah terisi oleh badan mungil nan lucu yang mendekap di gendongan kita. Betapa hangatnya desiran kasih sayang yang terpancar dari pandangan, ucapan, gerakan dan nafas-nafas harum mereka. Betapa terasa damai dan akrabnya dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar