Blog ini berisi coretan-coretan ringan yang pernah terlintas dalam pemikiran sederhana saya dan sempat tertuang dalam sebuah naskah. Sekecil apapun nilainya, saya ingin Blog ini menjadi media komunikasi, asah emosi, tukar informasi, atau apapun ... dengan 1 tujuan: hari esok kita temukan diri kita menjadi jauh lebih akrab, lebih positif (tentang apapun), lebih kompetitif, lebih arif, dan lebih baik dalam segala hal ...
Salam semangat tak pernah padam!
Laman
▼
Jumat, 01 Oktober 2010
Konsep Kepemimpinan Tradisional Suku Banjar
1.Panaguran
Pemimpin harus menjalin tali silaturahmi dengan bawahan dan
mitranya dengan menerapkan prinsip sapa, senyum, dan salam. Namun pemimpin juga
harus berani menegur dan meluruskan bawahan yang keliru.
2.Pangesahan
Pimpinan
harus selalu menjaga komunikasi dengan bawahan, menyampaikan informasi yang
benar, dan tidak terlalu menjaga jarak dlm hubungan inter-personal.
3.Baelangan
Pemimpin memberi perhatian kepada bawahannya dan menjalin
tali persaudaraan.
4.Kada pamurunan
Pemimpin harus murah tangan atau suka menolong bawahan yang
dalam kesulitan, baik kesulitan dalam pekerjaan maupun urusan pribadinya.
5.Pujungan
Pemimpin tidak boleh pelit memberi apresiasi atau pujian
atas prestasi yang telah dicapai bawahannya. Sebaliknya, pemimpin juga berhak
atas pujian proporsional dari stafnya. Yang penting semua masih dalam batas
kewajaran dan bukan untuk niat menjilat / ABS.
6.Pengasihanan
Pemimpin harus sabar dengan berbagai karakter bawahan,
serta bersedia memberikan bimbingan tulus sekaligus keikhlasan untuk memaafkan
kesalahan bawahannya.
7.Rakat
Pemimpin harus mampu membangun hubungan yang lebih
humanis dengan bawahannya serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan
yang kuat. Ketika seorang bawahan diperintah, dia menjalankan bukan karena
takut pada pemimpinnya, tapi karena kesadaran akan tanggungjawabnya.
8.Pembengkengan
Pemimpin harus berpenampilan menarik dan berwibawa, serta
menghiasi dirinya dengan keindahan tutur kata, sikap dan tindak tanduk.
9.Mahalabiu
Pemimpin harus mampu
menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Dalam suasana santai sekali-kali
perlu bercanda dalam batas-batas yang wajar sambil menyisipkan pesan atau
nasihat tertentu.
10.Pangarasan
Pemimpin harus tegas dan bertanggungjawab dengan apa
yang telah diputuskan. Dalam menerapkan disiplin perlu disertai dengan teladan serta sanksi yang
konsisten dan pelaksanaannyapun harus konsekuen.
11.Pembualan
Pemimpin harus menghormati hak bicara orang /bawahan namun
harus mengarahkan pada hal yang positif, jangan sampai melenceng menjadi rumor
yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
12.Waja sampai kaputing
Pemimpin
harus sadar bahwa dia menjadi pemimpin karena proses panjang yang menjadikannya
sebagai sosok tahan banting, pantang putus asa, selalu bangkit setiap terjatuh,
tegar sekeras karang, dan tetap optimis menatap masa depan. Jadi pemimpin
janganlah karena karbitan yang matang sebelum waktunya (premature ageing).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar