Ø Orang yang tidak melakukan sesuatu yang atarimae justru dianggap aneh,
karena atarimae itu suatu yang sudah mestinya dilakukan tanpa
diperintah, misalnya:
o Buang sampah
selalu pada tempat-tempat yang sudah disediakan berdasarkan klasifikasi sampah.
o Antri dengan rapi
tanpa berdesakan.
o
Mengutamakan pejalan kaki
(penyeberang).
o Mempersilahkan
kendaraan yang ingin memotong jalan tanpa terpaksa.
Ø ATARIMAE dalam Pelayanan Publik:
o Pakai seragam dan
perlengkapan pelindung saat bekerja (kaca mata, sarung tangan dll) serta
atribut lainnya.
o Melakukan
pengecekan produk pada setiap proses.
o
Mematuhi SOP.
o
Menginformasikan hal abnormal ke atasan,
dll.
2.
Kasus Toyota
Pada tahun 2009 di AS terjadi
banyak keluhan terhadap mobil Toyota, yakni persoalan karpet yang
berpengaruh terhadap pedal. Persentase jumlah kejadian sebenarnya jauh lebih
kecil daripada jumlah produksi (dan faktor kesalahan individu bagi sebagian
kalangan tetap faktor yang utama).
Namun,
nama besar sebagai produsen kualitas terbaik menjadi taruhan. Maka, proses recall
terhadap produk tetap dilakukan: akhir 2009 sebanyak 3,8 juta kendaraan di AS
dan 2,2 juta di Eropa pada awal 2010.
Secara
finansial menyebabkan cost yang sangat besar, tapi demi
kepentingan lebih besar perusahaan di masa yang akan datang, langkah tersebut
harus ditempuh.
Pada
Februari 2010, CEO Akio Toyoda pun meminta
maaf secara terbuka di depan publik kepada masyarakat atas kekecewaan
dan perasaan khawatir yang timbul atas produk Toyota .
"Base
your management decisions on a long-term philosophy, even at the expense of
short-term goals" (one of
the Toyota principles). Dampaknya: hingga triwulan pertama 2010, penjualan Toyota di AS justru naik
sebesar 30%.
3.
Budaya menggali ide dari bawah
(Teian Seido).
Mekanisme ini sudah lama
diterapkan di perusahaan multi nasional (MNCs) seperti Toyota dan
NipponExpress. NipponExpress menerapkan Teian Seido sejak tahun 1963,
dan diperbaharui pada tahun 1990. Sementara di Toyota, setiap tahun ada sekitar
60.000-an "teian" (ide/gagasan) dari pegawai untuk perbaikan dari
setiap unit kerja seperti produksi dan sebagainya. Setiap "teian"
yang diterima akan dihargai dengan reward antara 500 yen hingga 200.000
yen, tergantung dari nilai gagasan tersebut.
4.
Menjaga “keintiman” dengan pelanggan.
Ø Lempar salam: irashaimasse,
omatase ita simashita, arigatou gozaimasu. Pengalaman nyata: menghadap kaca, kemudian merapikan baju, rambut, badge
nama bila miring. Setelah itu, dengan wajah ceria mengucapkan
"irrashaimase" 3x (ada yang bisa saya bantu) dan
"arigatougozaimashita mata okoshi kudashaimase" (terima kasih banyak, semoga Anda kembali lagi ke sini
dengan segera utk berbelanja).
Mulai
sekarang bersiap menghadapi Okyakusan/Okyakusama (pembeli).
Masuk
ke stand dimana kita bertugas (kalo saya di tempat sayuran), berhenti sebentar
dan membungkukkan badan begitu pun ketika akan masuk ke ruang kerja, kita harus
membalikkan badan dulu hanya untuk membungkukkan badan.
Ø Tatap mata
Ø Gesture: bungkukan badan, anggukan kepala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar