DSTM








DSTM adalah singkatan dari Dari Sudut Tepian Mahakam. Sejak saat saya dimutasi dari Bandung ke Samarinda bulan Oktober 2004, "Tepian" menjadi satu kosakata yang sangat melekat dihati dan pikiran saya. Selain sebagai julukan Kota Samarinda yang berarti TEduh, raPI dan amAN, "Tepian" juga mengandung arti denotatatif sebagai kota yang berposisi di sepanjang tepian Sungai Mahakam. Dengan demikian, Samarinda dan Mahakam adalah saudara kandung, saudara kembar, atau ibarat sebuah koin yang sama dengan 2 (dua) sisi yang berbeda. Mahakam dan Samarinda adalah 2 (dua) hal yang tidak bisa saling menggantikan (substituting), melainkan saling melengkapi (complementing). Tiada Samarinda tanpa Mahakam, selayaknya tiada malam tanpa bintang-gemintang di langit ...

Ketika saya dipercaya menjadi Kepala Bidang Kajian Aparatur PKP2A III, salah satu program prioritas yang saya perjuangkan adalah penerbitan Jurnal, yang kemudian bernama "Borneo Administrator". Sebagaimana layaknya sebuah jurnal atau penerbitan berkala lainnya, terdapat 1 (satu) rubrik berupa editorial. Nah, sebagai penulis naskah (script-writer) rubrik tersebut, tidak mungkin tidak bagi saya untuk melekatkan kata "Tepian", sehingga lahirlah ... DSTM, hingga sekarang !!

Jadi, halaman "DSTM" ini berisi catatan-catatan saya yang tertuang secara rutin dalam Editorial Jurnal Borneo Administrator terbitan PKP2A III LAN, semenjak kali pertama terbit pada tahun 2005.

Semangat yang saya usung dalam catatan-catatan tersebut adalah membedah issu-issu kedaerahan dan dinamika di tingkat lokal, kemudian menganalisis keterkaitannya dalam konteks global atau konstelasi globalisasi. Singkatnya, tulisan-tulisan ini mencoba menerapkan prinsip think globally, act locally. Pola berpikir seperti ini mengasumsikan bahwa setiap peristiwa atau kebijakan di tingkat lokal dapat merupakan respon terhadap peristiwa atau kebijakan di tingkat global; atau sebaliknya, dinamika lokalitas tidak menutup kemungkinan membawa pengaruh yang signifikan terhadap arus perubahan di tingkat global. Pola berpikir seperti ini juga menyiratkan sebuah harapan agar para elit lokal, para birokrat lokal, serta aktor-aktor lokal lainnya selalu berpikir out of the box dalam menyikapi sebuah fenomena yang terjadi, dan khususnya dalam merumuskan sebuah kebijakan.

Akhir kata, selamat menikmati ... dan jangan lupa, berikan kontribusi pemikiran untuk lebih baiknya silaturahmi ide diantara kita.

Salam semangat tak pernah padam !!


Silakan Click links dibawah ini:

Vol. 1 No. 1 (April, 2005) - Ambalat: Antara Kedaulatan dan Kesejahteraan
Vol. 1 No. 2 (Agustus, 2005) - Pengelolaan SDA dan Kesejahteraan Rakyat
Vol. 1 No. 3 (Desember, 2005) - Ironi Otonomi Daerah

Vol. 2 No. 1 (April, 2006) - Pembangunan Daerah Diantara Globalisme dan Lokalisme
Vol. 2 No. 2 (Agustus, 2006) - Korupsi dan Keresahan Pejabat Publik
Vol. 2 No. 3 (Desember, 2006) - Kinerja Ekonomi dan Peran Strategis Negara

Vol. 3 No. 1 (April, 2007) - Penunjukan Langsung
Vol. 3 No. 2 (Agustus, 2007) - DAU dan Masa Depan Daerah
Vol. 3 No. 3 (Desember, 2007) - Manajemen Lebaran Dalam Pelayanan Publik

Vol. 4 No. 1 (April, 2008) - Politik "Jalan Terakhir" dan Birokrasi yang Frustasi
Vol. 4 No. 2 (Agustus, 2008) - Mental Pensiun dan Dutch Disease
Vol. 4 No. 3 (Desember, 2008) - Rakyat vs Parpol Dalam Suksesi Kepemimpinan


Vol. 5 No. 1 (April, 2009) - Manajemen Kepulauan dan Daratan
Vol. 5 No. 2 (Agustus, 2009) - Logika Otonomi
Vol. 5 No. 3 (Desember, 2009) - Otonomi Dalam Kacamata Keluarga

Vol. 6 No. 1 (April, 2010) - Otonomi dan Altruisme Kepala Daerah
Vol. 6 No. 2 (Agustus, 2010) - Desentralisasi Asimetris dan/dalam Negara Kesatuan
Vol. 6 No. 3 (Desember, 2010) - Anakronisme Dalam Kebijakan Publik

Tidak ada komentar: