“Kemauan
berinovasi (willingness to innovate)
adalah refleksi dari budaya organisasi yang positif, dan kemampuan berinovasi (ability tyo innovate) adalah manifestasi
dari kualitas organisasi yang sehat”.
“Mengajak
berinovasi itu sama dengan mengajak pada kebaikan (amar ma’ruf), dan berkompetisi lewat inovasi itu sama dengan
berlomba dalam kebajikan (fastabiqul
khairat)”.
“Birokrasi
sering mengulang-ulang kegiatan yang sama setiap tahun tanpa mengukur dampak
dan kemanfaatannya. Inovasi dapat menghindarikan birokrasi dari sindrom Keledai
yang sering terjerembab di lobang yang sama”.
“Atas nama
aturan dan etika, birokrasi sering melanggengkan cara berpikir dan cara bekerja
yang statis. Hanya inovasi yang mampu mengubah birokrasi robot dan birokrasi mummy menjadi birokrasi sepenuh hati”.
“Inovasi itu
penuh dengan kebaikan, sedangkan pelanggaran hukum itu penuh dengan keburukan.
Maka, inovasi itu tidak pernah melanggar hukum, dan pelanggaran hukum itu
bukanlah sebuah inovasi”.
“Untuk
berhasil, inovasi harus kompatibel dengan sistem diluar dirinya. Sebab,
meskipun inovasi itu selalu menghendaki pembaharuan, namun tidak berarti
merusak tatanan nilai yang berlaku dalam sebuah organisasi atau masyarakat.
Inovasi itu memperkuat sistem nilai, bukan merusak”.
“Setiap
inovasi wajib untuk didokumentasikan. Sebab, pertumbuhan inovasi ibarat deret
ukur, sedangkan kemampuan untuk memvalidasi dan mempublikasikan inovasi ibarat
deret hitung. Dokumentasi adalah awal untuk promosi inovasi lebih lanjut”.
“Inovasi itu
adalah membiasakan pembaharuan
dan memperbaharui kebiasaan secara perlahan, bertahap, namun berkesinambungan”.
“Inovasi itu butuh keberanian. Hanya orang atau organisasi
pemberani yang siap untuk berinovasi. Dan hanya organisasi inovatif yang selalu
menjadi rujukan bagi organisasi lainnya”.
“Inovasi bukanlah tujuan, melainkan hanya sebuah cara untuk
mewujudkan organisasi yang lebih berkinerja, pemerintahan yang lebih melayani,
atau masyarakat yang lebih sejahtera“.
“Inovasi tidak pernah terpenjara dalam dimensi ruang
dan waktu. Inovasi dapat menjelma dalam bentuk apa saja, dimana saja, kapan
saja, dan oleh siapa saja“.
“Inovasi itu tidak bisa dibatasi oleh jabatan,
pendidikan, senioritas, atau atribut organisasi lainnya. Dan inovasi itu dapat
terjadi di seluruh siklus manajemen, di semua dimensi sumber daya, dan di
setiap karakter pekerjaan“.
“Inovasi harus mencerminkan kepentingan banyak pihak dalam
organisasi dan harus membawa manfaat untuk semua. Inovasi harus mengandung added-value
bagi pelakunya dan bagi pihak lain“.
“Inovasi itu adalah ilmu sekaligus seni. Sebagai ilmu,
inovasi memiliki kaidah-kaidah dan metode ilmiah yang dapat dipelajari. Sebagai
seni, inovasi itu beratraksi dalam alam imajinasi dan bersemi di rongga-rongga
kreatif seseorang tanpa harus dipelajari“.
“Anda mengalami benturan dua kondisi yang saling
berlawanan? Anda memiliki masalah pelik dalam organisasi? Atau mungkin Anda
jengah dengan suasana kerja, lingkungan kerja, atau hasil kerja Anda? Cobalah
berinovasi, maka Anda akan terkejut karena akan mendapatkan hal-hal yang tidak
pernah Anda bayangkan sebelumnya!“.
“Satu-satunya kemungkinan gagal
dalam ujian inovasi adalah kegagalan untuk belajar sesuatu dari kegagalan”.
“Jangan pernah berharap tidak muncul resistensi dalam
sebuah perubahan. Perubahan dan penolakan terhadap perubahan itu ibarat siang
dan malam, hitam dan putih, yang selalu ada karena ada pasangannya. Jadikan
resistensi itu sebagai pupuk yang menyuburkan perubahan, vitamin yang
menguatkan perbaikan, serta semangat yang meneguhkan perjuangan“.
“Mengharapkan setiap orang dalam organisasi menjadi
inovator adalah sebuah kesia-siaan. Jika ada 10 persen saja pegawai yang
menjadi inovator, itu sudah lebih dari cukup. 10 persen pegawai itulah yang
bertugas menebarkan virus inovasi, meyakinkan manfaat inovasi, serta mendidik
dan melahirkan inovator-inovator baru“.
“Menjadi inovator, pendukung inovasi, pengguna inovasi,
atau penolak inovasi, itu adalah pilihan. Aktif mengambil inisiatif atau diam
menunggu perintah, itu adalah pilihan. Menjadi pemimpin atau pengikut, itupun
adalah pilihan. Menjadi manusia bermanfaat atau manusia biasa-biasa saja, itu
juga sebuah pilihan. Apapun pilihannya, itu adalah cerminan kepribadian
seseorang“.
“Setiap orang memiliki kecenderungan senang dengan
kemapanan, karena setiap kemapanan selalu berarti kenyamanan. Namun terlalu
lama dalam kenyamanan itu hakikatnya tidak ada lagi kenyamanan. Hanya inovasi
yang dapat memberikan kenyamanan baru. Semakin banyak inovasi selalu berarti
semakin banyak kenyamanan yang akan diperoleh dan dirasakan“.
“Inovasi itu menentukan eksistensi seseorang, suatu
organisasi, bahkan suatu bangsa. We innovate, therefore we are (kami berinovasi, oleh karena itu kami
ada)“.
“Inovasi itu ibarat beli 1 dapat 5. Ketika seseorang
bermaksud melakukan 1 inovasi, dalam proses berpikir kreatif biasanya akan
bermunculan gagasan-gagasan baru diluar maksud semula. Inovasi menawarkan
banyak kejutan bagi yang mau melakukannya“.
“Suatu ketika nanti, inovasi akan
menjadi kebutuhan bahkan bagian dari hobby
para pegawai yang sangat menyenangkan namun berdampak tinggi terhadap kinerja
organisasi”.
“Dalam berinovasi, jika Anda merasa memiliki pengalaman yang terbatas,
keterampilan manajerial yang minim, jejaring usaha yang sedikit, dukungan /
kepercayaan publik yang rendah, mungkin Anda membutuhkan proses inkubasi atas
inovasi yang digagas”.
“Replikasi dalam inovasi adalah proses memperbanyak
praktik inovasi secara cepat dengan mutu dan manfaat yang relatif sama dengan
sumber aslinya, namun lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pemakainya”.
“Budaya inovasi adalah seperangkat
kebijakan / aturan, kebiasaan, sikap, kondisi lingkungan dan faktor-faktor organisasi
yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya kreativitas dan inovasi secara
progresif dan berkelanjutan dalam sebuah organisasi”.
“Kampanye inovasi yang paling baik adalah dengan
inovasi itu sendiri”.
“Dalam perspektif inovasi, organisasi itu ibarat kebun
yang dapat ditanami dengan aneka ragam tanaman. Organisasi juga laksana kanvas
yang dapat diukir dengan lukisan teramat indah. Kebun atau kanvas seseorang
akan berbeda-beda, tergantung pada tingkat imajinasi dan kreativitasnya”.
“Otak itu butuh vitamin bernama stimulasi. Dan memberi stimulasi terhadap otak itu mudah. Jika Anda biasa menggosok gigi
dengan tangan kanan, maka cobalah dengan tangan kiri, lalu perhatikan inspirasi
apa yang akan Anda peroleh”.
“Sebagaimana otak, organisasi juga butuh stimulasi.
Membalik ritme pekerjaan, merombak tata ruang kerja, melakukan aktivitas baru
yang jarang atau tidak pernah dilakukan sebelumnya, memindahkan acara di tempat
yang ditabukan sebelumnya, atau merotasi tempat duduk karyawan, adalah beberapa
contoh untuk membuat organisasi nampak lebih muda, gesit, dan segar”.
“Organisasi yang muda dan segar
itu bukan organisasi yang baru berumur belasan tahun, melainkan organisasi yang
mampu terus menghasilkan kebaruan dan perbedaan meskipun sudah berumur ratusan
tahun”.
“Pemimpin perubahan adalah mereka yang bisa menjadi teladan (role
model) untuk perubahan; yang bersedia memberi dukungan, otorisasi, dan
bimbingan kepada staf untuk melakukan inovasi; serta yang mampu menciptakan
iklim yang kondusif untuk berkembangnya inovasi dalam organisasi”.
“Perkembangan tradisi tulis semenjak tulisan di dinding-dinding
gua, tulisan di daun lontar, di prasasti, di buku harian, di blog, hingga
tulisan di jurnal online, adalah
inovasi besar dalam peradaban manusia. Rajinlah menulis, karena dalam tulisan itu
terkandung banyak inovasi”.
“Kita tidak perlu menjadi Steve Jobs, Soichiro Honda,
atau Bill Gates untuk menjadi inovator. Semua orang telah dikaruniai ide yang
orisinal, yang dibutuhkan kemudian adalah mencatatnya, mengembangkannya, dan
merealisasikannya”.
“Pengetahuan itu seperti air. Ia akan mengalami
evaporasi sia-sia jika hanya dibicarakan. Dokumentasi akan membuat gas
pengetahuan terkondensasi dalam bentuk rencana implementasi. Inovasi adalah
pengetahuan yang diimplementasikan“.
“Diskresi
dan inovasi hanya akan menghasilkan kebaikan dan kemanfaatan jika berada di
tangan orang-orang dengan hati bersih, pikiran lurus, dan mental yang kuat. Di
tangan mereka, diskresi dan inovasi tidak akan dikhianati untuk mencapai tujuan
sesat dan kepentingan sesaat”.
“Kreativitas tidak pernah muncul
tiba-tiba. Ia adalah agregat dari tekad, kesungguhan, dan usaha tiada henti
dari seseorang untuk selalu menjadi lebih baik. Kreativitas adalah sebuah
kebiasaan, dan kebiasaan butuh pembiasaan”.
“Motivasi
adalah gizi bagi suburnya kreativitas, dan motivasi yang terbaik adalah yang
tumbuh dari dalam diri seseorang. ‘Menantang diri sendiri’ adalah cara terbaik
sekaligus terberat untuk merangsang kreativitas”.
“Ketika Anda memiliki gagasan yang ditolak banyak orang
karena dianggap sebagai gagasan bodoh, teruslah berpikir dan berbuat dengan
gagasan Anda itu. Maafkan saja mereka yang tidak tahu bahwa gagasan Anda akan
menjadi gagasan jenius pada masanya“.
“Belajar dari orang bodoh adalah sebuah kecerdasan
baru“.
“Dimana ada imajinasi, maka disitu akan muncul energi untuk mewujudkannya.
Maka berimajinasilah jika ingin memperoleh energi. Semakin besar imajinasi yang
dihasilkan, akan semakin besar pula energi yang dapat direngkuh“.
“Imajinasi adalah hak universal umat manusia, tidak
dibeda-bedakan atas dasar status sosial ekonomi, tingkat intelektualitas, jenis
profesi, atau klasifikasi apapun.Jangan pernah takut berimajinasi segila
apapun”.
Jakarta, 9
Desember 2014
1 komentar:
Keren, terima kasih. Izin mengutip beberapa kata kata untuk dijadikan motivasi
Posting Komentar