Jumat, 23 Maret 2012

Makna dan Eksistensi Anak Bagi seorang Ibu


v  Pekikan dan jeritan tangis mereka untuk pertama kalinya, mampu menghilangkan kenyerian dan kelelahan saat ‘mengeluarkan’ mereka dari dalam rahim.

v  Terlalu sulit mengingat kejenuhan dan keletihan saat mengandung mereka ketika paras ayu dan lucu terpandang di depan mata. Dalam sekejap kebahagiaan menyilaukan jiwa dan hati kita.

v  Kemanakah waktu berlalu dan pergi ketika tersadar bahwa mereka tumbuh dan berkembang begitu cepat tanpa kita sadari. Dan kita hanya bertanya pada diri sendiri , apakah yang telah kita berikan telah cukup untuk mereka? Rasanya belum seberapa dibandingkan dengan apa yang telah mereka berikan untuk kebahagiaan kita karna kehadiran dan kelucuan mereka.
v  Nikmatnya kebersamaan dengan mereka membuat waktu berlalu seolah tanpa jejak hingga tak meninggalkan kelelahan sedikitpun.
v  Kelucuan wajah dan tingkah yang mereka tanamkan dalam hati membuat hilang kepenatan yang sebenarnya tertinggal saat menjelang tidur.
v  Uluran tangan dan pelukan kita yang meredakan kegelisahan mereka rasanya tidak seberapa jika dibandingkan dengan besarnya kepercayaan mereka atas diri kita. Mereka percaya bahwa kita sanggup meredam kegalauan hati mereka, dan pada saat yang bersamaan kita merasa berharga karna itu.
v  Ketika mereka sakit, maka sakitlah jiwa kita “seandainya kita bisa menggantikan tubuh kita untuk merasakan sakitnya mereka, seandainya kita bisa melihat ‘siapa yang akan datang’ mungkin akan kita usir jauh2 tamu penyakit itu”. Laksana bongkahan batu yang menindih hati manakala melihat mereka merengek karna ‘kesakitan’, lebih perih dari sekedar cuka yang menyiram luka yang menganga.
v  Manisnya wajah2 mereka ketika tidur adalah pemandangan yang membuat kesyahduan malam  yang mengantarkan kita ikut terlelap ditemani mimpi- mimpi terindah bersama mereka.
v  Panggilan mereka terhadap kita adalah suara2 yang memantapkan hati dan membuat kita tersanjung karna pengakuan mereka terhadap kita sebagai orangtuanya. Dalam hati kitapun berjanji memperlakukan mereka bagai anak2 seorang raja yang sepatutnya kita junjung dan dibimbing.
v  Adalah suara2 emas yang terdengar saat mereka berbicara dan berlatih bernyanyi, bahkan menjerit karna kegirangan sekalipun.
v  Ketika mereka menunjukkan kepandaiannya, diam2 kita tersentak oleh keraguan diri kita sendiri, seberapa banyak yang telah kita ajarkan untuk mereka? Rasanya kemampuan mereka berada jauh dari yang kita bayangkan, mereka adalah makhluk2 kecil yang sarat dengan kemampuan sebagai pribadi yang kokoh dan mandiri. Padahal rasanya kita belum seberapa mengajarkan kepada mereka.
v  Sangat salah jika kita menganggap mereka sebagai makhluk yang lemah, karna nyatanya mereka mampu menancapkan pengaruh yang cukup besar dan bermakna dalam kehidupan kita, hingga kita  bisa merasakan bahwa kita seolah tidak bisa hidup tanpa mereka.
v  Hari2 kita penuh dengan tawa sekaligus rengekan mereka, yang membuat kita enggan dan tidak bisa jauh dari mereka meski sedetikpun.
v  Keberadaan mereka adalah sosok yang penuh dengan keceriaan dan kegembiraan yang mampu menghantarkan kita pada suasana yang sangat jauh dari duka lara.
v  Gelak tawa mereka laksana udara yang memberikan kita kesejukan  pada jiwa kita yang dahaga karna kelelahan. Hingga kita seolah berada dalam alam surgawi yang penuh dengan kebahagiaan yang paling hakiki.
v  Mungkin cinta kita  tidak sebanding dengan keluasan hati mereka yang menaburkan cinta dalam setiap langkah kita sepanjang hari dan sepanjang hidup, sehingga membawa kita pada makna hidup yang lebih berarti.
v  Senyum dan tawa mereka adalah sumber kebahagiaan kita, yang tidak hanya sejenak bahkan seumur  hidup kita, mampu menghilangkan kepenatan masalah hidup yang berliku2.
v  Sangat sakit bila dibayangkan hidup kita tanpa kehadiran mereka.
v  Terlalu sulit diuraikan dalam kata2 untuk menggambarkan betapa berartinya mereka dalam kehidupan kita.

Tidak ada komentar: