1.
Saat si Buah Hati merengek,
menjerit-jerit, dan menangis; kemudian kita menawarkan diri untuk
menggendongnya, dan DITERIMA, yang lalu membuat ia DIAM, bahkan TERTAWA-TAWA.
Perpindahan posisi dari sebelum digendong ke posisi dalam gendongan / pelukan
kita (detik-detik saat kita menjulurkan tangan hingga si Dia berada dalam
dekapan), sungguh suatu momentum yang sangat langka dan selalu abadi dalam
ingatan. Bagi Dia, kehadiran kita saat itu tidak ubahnya laksana DEWA PENOLONG
yang menyelamatkan dia dari keresahan, kegelisahan, ketakutan, atau perasaan
tidak enak lainnya.
2.
Saat si Buah Hati berada dalam gendongan
kita, lalu tiba-tiba seeeerrrr … basah!. Ternyata Ia ngompol dan membasahi pakaian
kita. Melihat kita sedikit “kaget”, Ia malah kegirangan dan menggerak-gerakkan
tangan dan kakinya tanda teramat gembira. Betapa saat itu kita laksana
memperoleh air suci teramat sejuk yang membasahi badan, jiwa, dan lingkungan
kita yang kekeringan. Sungguh sayang rasanya mengganti pakaian kita dengan
pakaian lain yang lebih baru dan bersih.
3.
Saat pertama kali si Dia mengucapkan dan
memanggil kita. BAPAK! Oh, betapa nikmat telinga ini mendengarnya. Dan alangkah
bangga dan bahagia hati ini menyadari bahwa anak kita sudah MENGENAL dan
MENGAKUI kita sebagai BAPAK atau orang tuanya.
4.
Saat kita hendak pergi, lantas berpamitan
kepada anak, dan anak kita meronta tidak mau lepas dari dekapan kita. Saat anak
kita mencengkeramkan tangannya yang lembut erat-erat di lengan / leher / badan
kita, dan menunjukkan rona muka yang teramat merindukan kehadiran kita. Saat
itulah kita merasa bermakna sebagai manusia. Betapa senangnya ada makhluk lucu,
manis, polos dan teramat indah yang senantiasa merindukan kita.
5.
Saat kepulangan kita ke rumah setelah
seharian bekerja, dan disambut di depan pintu rumah oleh jeritan-jeritan riang
tak terperi. “Horeeee … Bapak pulang, Bapak pulang …”. Sekejap kemudian, tangan
dan bahu kita telah terisi oleh badan mungil nan lucu yang mendekap di
gendongan kita. Betapa hangatnya desiran kasih sayang yang terpancar dari
pandangan, ucapan, gerakan dan nafas-nafas harum mereka. Betapa terasa damai
dan akrabnya dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar