Dengan adanya
kata-kata pertama, langkah-langkah pertama yang dapat dilakukan oleh anak, maka
permainan belajar akan lebih menyenangkan. Beri kesempatan pada anak anda untuk
menjelajahi dan belajar tenang dunia dan kemajuannya, dan bentuklah kemajuan
fisik, sosial, intelektual dan emosionalnya dengan melakukan beberapa hal
berikut :
·
Bahan-bahan untuk mengembangkan kreatifitas (Creative materials)
·
Mengambil dan meletakkan mainan (Putting and taking toys)
·
Memilih bentuk (Shape sorters)
·
Mainan untuk melatih ketrampilan tangan (Dexterity toys)
·
Mainan untuk di kamar mandi (Bath toys for water play)
·
Permainan mengikuti pemimpin (Follow the leader play)
·
Buku, majalah, dan segala sesuatu yang bergambar (Books,
magazines, anything with pictures)
·
Bahan untuk bermain pura-pura (Materials for pretend play)
·
Tempat yang aman untuk belajar memanjat (Space safe for supervised
climbing)
·
Lingkungan yang bervariasi (A varied environment)
·
Pujian (Applause)
Bahan-bahan untuk mengembangkan kreatifitas
Mencoret-coret
dengan crayon adalah kegiatan yang sangat memuaskan bagi banyak anak. Rekatkan
kertas pada alas meja, lantai, atau alas lainnya agar kertas tidak menggeser
ketika dicoreti, dan singkirkan crayon segera setelah crayon disalah-gunakan
untuk mencoret bagian yang tidak boleh dicoret atau jika bayi memasukkan crayon
ke dalam mulutnya, hal ini akan membantu mereka untuk menggunakannya dengan
benar. Jangan biarkan mereka menggunakan pensil dan pena, kecuali di bawah
pengawasan yang ketat, karena ujung yang tajam dapat membahayakan. Melukis
dengan menggunakan jari dapat menyenangkan bagi beberapa anak, tetapi ada juga
anak yang merasa tidak senang dengan tangan yang terkotori cat. Meskipun cuci
tangan dapat menunjukkan pada anak bahwa kotor tersebut hanya bersifat
sementara, beberapa anak tetap tidak mau menggunakan bahan tersebut. Mainan
yang bermusik juga dapat menyenangkan. Bayi juga dapat belajar meningkatkan
kemampuan musiknya, misalnya dengan memukulkan sendok kayu atau logam pada
panci, jika anda memberi contoh terlebih dulu.
Mengambil dan meletakkan mainan
Bayi umumnya
senang sekali mengeluarkan dan memasukkan mainan. Meskipun ketrampilan
mengeluarkan barang akan terjadi lebih dulu daripada memasukkannya. Anda dapat
membeli mainan khusus yang dapat dikeluarkan dan dimasukkan, tetapi anda juga
dapat menggunakan kotak bekas yang kosong, sendok kayu, cangkir plastik atau
kertas, dan lap. Isi sebuah keranjang dengan berbagai benda kecil (tetapi tidak
terlalu kecil sehingga dapat masuk ke mulut bayi dan membuat bayi tersedak).
Bersiaplah bahwa pada mulanya anda sendiri yang harus sering memasukkan kembali
benda-benda tersebut, sampai bayi sudah lebih mahir. Anda juga dapat
menggunakan pasir dan air untuk latihan menuang - bayi biasanya menyukai kedua
bahan ini, tetapi diperlukan pengawasan yang ketat.
Memilih bentuk
Biasanya lama
sebelum bayi dapat mengatakan lingkaran, segiempat atau segitiga, mereka sudah
belajar mengenal bentuk-bentuk ini dan dapat meletakkan mereka ke tempat/lubang
yang tepat pada mainan pemilihan bentuk. Mainan jenis ini juga melatih
ketrampilan tangan, dan warna. Tetapi, perlu disadari bahwa bayi perlu banyak
diajari dan diberi contoh sebelum ia dapat menguasai mainan pemilihan bentuk
ini.
Mainan untuk melatih ketrampilan tangan
Mainan yang
perlu diputar, ditekan, ditarik, didorong, akan membantu anak untuk menggunakan
tangannya dalam berbagai cara. Orangtua perlu menunjukkan terlebih dulu sebelum
anak dapat menangani mainan ini, tetapi sekali anak sudah dapat menguasainya,
maka mainan jenis ini dapat mengasyikkan anak selama berjam-jam.
Mainan untuk di kamar mandi
Mainan ini
mengajari banyak konsep dan membuat gembira dalam bermain air tanpa harus
membasahi seluruh lantai atau meja-kursi. Bak mandi juga merupakan tempat yang
baik untuk bermain gelembung, tetapi untuk sementara anda sendirilah yang harus
membuatkan gelembung-gelembung ini.
Permainan mengikuti pemimpin
Ayah mulai
bertepuk tangan, ibu mengikuti. Dan bayi diajak untuk mengikuti. Ibu melipat
tangan, ayah juga mengikuti. Tidak lama kemudian, bayi akan mengikuti si
pemimpin tanpa harus dipaksa dan akhirnya justru akan sanggup untuk memimpin
permainan.
Buku, majalah, dan segala sesuatu yang bergambar
Anda tentu
tidak dapat menghadirkan kuda, gajah dan singa hidup di ruang keluarga anda,
tetapi anda dapat menghadirkan mereka semua melalui buku atau majalah. Baca dan
lihatlah buku bersama bayi anda beberapa kali sehari. Setiap kali mungkin hanya
sebentar saja, mungkin tidak lebih dari beberapa minit, karena kemampuan
pemusatan perhatian anak anda masih singkat, tetapi hal ini akan membangun
kegemarannya untuk membaca kelak.
Bahan untuk bermain pura-pura
Mainan
piring, peralatan dapur, makanan, rumah, truk dan mobil, topi, sepatu, bantalan
kursi, hampir segala sesuatu dapat secara ajaib diubah dalam imajinasi anak
menjadi dunia menurut khayalnya. Permainan seperti ini dapat mengembangkan
kemampuan sosialnya, juga koordinasi otot motorik kecilnya (melepas dan
mengenakan baju, mengocok telur atau memasak sop), kreatifitas dan
imajinasinya.
Tempat yang aman untuk belajar memanjat
Bayi biasanya
sangat senang menaiki tangga loteng rumah (jika anda tidak dapat mengawasinya,
maka mutlak diperlukan pagar pengaman), menaik tangga luncuran (tetaplah berada
di belakangnya), menaiki kursi atau tempat tidur. Biarkan mereka melakukannya,
tetapi berdirilah di dekatnya dan selalu siap untuk menyelamatkan jika
diperlukan.
Lingkungan yang bervariasi
Bayi yang
tidak pernah melihat apapun kecuali suasana di dalam rumahnya, interior
mobilnya atau toko yang sama, akan menjadi bayi yang sangat bosan. Ada dunia
luas yang menakjubkan di luar pintu rumah, dan bayi anda harus melihatnya
setiap hari. Bahkan pergi keluar pada saat hujan, dapat merupakan pengalaman
belajar. Ajak bayi berkeliling taman bermain dan area yang sibuk di mana banyak
orang untuk dilihat.
Pujian
Pujilah bayi
anda ketika ia berhasil menguasai suatu ketrampilan. Keberhasilan, selain
memuaskan, seringkali juga akan lebih berarti jika disertai pengakuan dari
orangtuanya.
Sumber
: Bayi pada Tahun Pertama. A. Eisenberg, H. Murkoff and S. Hathaway. 1997
Bahasa Indonesia Edition, pages 463-466.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar