Fungsi kepemimpinan dalam suatu organisasi, tidak dapat
dibantah merupakan suatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan
kemajuan organisasi yang bersangkutan. Sebagaimana diungkapkan Wahjosumidjo (1992: 171), kepemimpinan
mempunyai peranan sentral dalam kehidupan organisasi, dimana terjadi interaksi
kerjasama antar dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan. Bahkan beberapa
pakar mengasosiasikan kegagalan ataupun keberhasilan suatu organisasi dengan
pemimpinnya.
Dengan
kata lain, perilaku pemimpin, baik yang bersumber dari personalitas pemimpin
itu sendiri, karena dorongan kebutuhan pribadi pemimpin, maupun karena adanya
ketidakcocokan antara tujuan organisasi dengan motivasi pemimpin, mempunyai
hubungan yang erat dengan berbagai macam tingkat produktivitas dan moral
organisasi (Trimo, 1984: vii). Atau mengutip pendapat Jauch dan Glueck (1996:
384), pemimpin yang efektif merupakan komponen utama untuk memungkinkan
kebijakan dijalankan sebagaimana yang telah direncanakan. Oleh karena itu,
memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh
mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara
efektif serta menunjang kepada produktivitas organisasi secara keseluruhan.
Beberapa
Pengertian
Banyak pakar-pakar manajemen dan
organisasi yang memberikan definisi tentang kepemimpinan. Namun jika
diperhatikan lebih lanjut, dari berbagai definisi tadi dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah suatu kegiatan mencapai tujuan melalui orang lain (achieving goals through others). Berikut
ini disajikan berbagai pengertian kepemimpinan sebagaimana dikumpulkan oleh As’ad (1986: 2-3).
Teori,
Gaya atau Tipe
Pemimpin
Pada
bab Pendahuluan telah disinggung mengenai jenis-jenis, gaya-gaya atau
macam-macam pemimpin. Dilihat dari cara
memberikan motivasi, terdapat kepemimpinan positif dan negatif. Sedang
dilihat dari cara menggunakan kekuasaan,
terdapat pemimpin yang otokratik, partisipatif, serta bebas kendali.
Sementara
itu, dilihat dari orientasi si pemimpin,
ada dua gaya kepemimpinan yang diterapkan, yaitu
gaya konsideran dan struktur, atau dikenal juga sebagai orientasi pegawai dan
orientasi tugas. Beberapa hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa
prestasi dan kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan apabila konsiderasi
merupakan gaya
kepemimpinan yang dominan. Sebaliknya, para pemimpin yang berorientasi tugas
yang terstruktur, percaya bahwa mereka memperoleh hasil dengan tetap membuat orang-orang
sibuk dan mendesak mereka untuk berproduksi.
Pemimpin
yang positif, partisipatif dan berorientasi konsiderasi, tidak selamanya
merupakan pemimpin yang terbaik. Fiedler
telah mengembangkan suatu model pengecualian dari ketiga gaya kepemimpinan diatas, yakni model kepemimpinan kontingensi. Model ini
menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan yang paling sesuai bergantung pada situasi dimana pemimpin
bekerja. Dengan teorinya ini Fiedler ingin menunjukkan bahwa keefektifan
pemimpin ditentukan oleh interaksi antara orientasi pegawai dengan tiga
variabel yang berkaitan dengan pengikut, tugas dan organisasi. Ketiga variabel
itu adalah hubungan antara pemimpin
dengan anggota (leader – member relations), struktur tugas (task structure), dan kuasa posisi pemimpin (leader position
power). Variabel pertama ditentukan oleh pengakuan atau penerimaan
(akseptabilitas) pemimpin oleh pengikut, variabel kedua mencerminkan kadar
diperlukannya cara spesifik untuk melakukan pekerjaan, dan variabel ketiga
menggambarkan kuasa organisasi yang melekat pada posisi pemimpin.
Model
kontingensi Fiedler ini serupa sekali dengan gaya kepemimpinan
situasional dari Hersey dan Blanchard. Konsepsi kepemimpinan
situasional ini melengkapi pemimpin dengan pemahaman dari hubungan antara gaya kepemimpinan yang efektif dengan tingkat kematangan (maturity) pengikutnya. Perilaku pengikut atau bawahan ini amat
penting untuk mengetahui kepemimpinan situasional, karena bukan saja pengikut
sebagai individu bisa menerima atau menolak pemimpinnya, akan tetapi sebagai
kelompok, pengikut dapat menentukan kekuatan pribadi apapun yang dimiliki
pemimpin.
Menurut
Hersey dan Blanchard (dalam Ludlow dan Panton,
1996: 18 dst), masing-masing gaya kepemimpinan
ini hanya memadai dalam situasi yang tepat – meskipun disadari bahwa
setiap orang memiliki gaya
yang disukainya sendiri dan sering merasa sulit untuk mengubahnya meskipun
perlu.
Directing
adalah gaya
yang tepat apabila Anda dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf Anda belum
memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut; atau apabila
Anda berada di bawah tekanan waktu penyelesaian. Anda menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus
dikerjakan. Dalam situasi demikian, biasanya terjadi over-communicating (penjelasan berlebihan yang dapat menim,bulkan
kebingungan dan pembuangan waktu). Coaching
adalah gaya yang tepat apabila staf Anda telah lebih termotivasi dan
berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas. Disini Anda perlu memberikan
kesempatan kepada mereka untuk mengerti tentang tugasnya, dengan meluangkan
waktu membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka.
Selanjutnya, gaya kepemimpinan supporting akan berhasil apabila karyawan telah mengenal
teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat
dengan Anda. Dalam hal ini, Anda perlu meluangkan waktu untuk
berbincang-bincang, untuk lebih melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan
kerja, serta mendengarkan saran-saran mereka mengenai peningkatan kinerja.
Adapun gaya delegating akan berjalan
baik apabila staf Anda sepenuhnya telah paham dan efisien dalam pekerjaan,
sehingga Anda dapat melepas mereka menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas
kemampuan dan inisiatifnya sendiri.
Ditengah-tengah dinamika organisasi (yang antara lain
diindikasikan oleh adanya perilaku staf / individu yang berbeda-beda), maka
untuk mencapai efektivitas organisasi – penerapan keempat gaya kepemimpinan
diatas perlu disesuaikan dengan tuntutan keadaan. Inilah yang dimaksud dengan situational leadership, sebagaimana
telah disinggung diatas. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk dapat
mengembangkan gaya kepemimpinan situasional ini, seseorang perlu memiliki tiga
kemampuan khusus yakni:
1.
Kemampuan
analitis (analytical skills), yakni
kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam
melaksanakan tugas.
2.
Kemampuan
untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills), yaitu kemampuan
untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa
terhadap siatuasi.
3.
Kemampuan
berkomunikasi (communication skills),
yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya
kepemimpinan yang Anda terapkan.
Ketiga kemampuan diatas sangat dibutuhkan bagi seorang
pemimpin, sebab seorang pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya
yakni peran interpersonal, peran pengolah informasi (information processing), serta peran pengambilan keputusan (decision making) (Gordon, 1996:
314-315). Peran pertama meliputi meliputi peran figurehead (sebagai simbol dari organisasi), leader (berinteraksi dengan bawahan, memotivasi dan
mengembangkannya), dan liaison
(menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi untuk kepentingan
organisasi). Sedangkan peran kedua terdiri dari tiga peran juga yakni monitor (memimpin rapat dengan bawahan,
mengawasi publikasi perusahaan, atau berpartisipasi dalam suatu kepanitiaan), disseminator (menyampaikan infiormasi,
nilai-nilai baru dan fakta kepada bawahan) serta spokesman (juru bicara atau memberikan informasi kepada orang-orang
diluar organisasinya). Adapun peran ketiga terdiri dari empat peran yaitu entrepreneur (mendesain perubahan dan
pengembangan dalam organisasi), disturbance
handler (mampu mengatasi masalah terutama ketika organisasi sedang dalam
keadaan menururn), resources allocator
(mengawasi alokasi sumber daya manusia, materi, uang dan waktu dengan melakukan
penjadualan, memprogram tugas-tugas bawahan, dan mengesahkan setiap keputusan),
serta negotiator (melakukan
perundingan dan tawar menawar).
Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan (1996: 156) mengemukakan tiga
macam peran pemimpin yang disebutnya dengan “3A”, yakni alighting (menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya), aligning (menggabungkan tujuan individu
dengan tujuan organisasi sehingga setiap orang menuju kearah yang sama), serta allowing (memberikan keleluasaan kepada
pekerja untuk menantang dan mengubah cara mereka bekerja).
Kekuasaan: Sumber-Sumber dan Bentuknya
Konsep kekuasaan memiliki keterkaitan yang sangat erat
dengan konsep kepemimpinan. Artinya, dalam implementasi fungsi kepemimpinan,
biasanya selalu melekat adanya kekuasaan. Dengan kata lain, kekuasaan bagi
seorang pimpinan merupakan alat untuk mempengaruhi perilaku, sikap atau
pemikiran (partisipasi) para pengikutnya.
Khususnya yang menyangkut pembahasan mengenai kekuasaan
sendiri, jelas tidak dapat dipisahkan dari masalah dan sumber kekuasaan. Dalam
hal ini, Thoha (1995: 289-295)
menjelaskan bahwa sumber dan bentuk kekuasaan kalau ditelusuri sejarahnya dapat
dikembalikan pada pernyataan Machiavelli
yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-16. Machiavelli menyatakan bahwa
hubungan yang baik itu tercipta jika didasarkan atas cinta (kekuasaan pribadi)
dan ketakutan (kekuasaan jabatan). Itulah sebabnya maka Amitai Etziomi membahas bahwa sumber dan bentuk kekuasaan itu ada
dua yakni kekuasaan jabatan (position
power) dan kekuasaan pribadi (personal
power). Dan dari berbagai teori mengenai kekuasaan, paling tidak dapat
dirumuskan adanya 6 bentuk kekuasaan yaitu kekuasaan paksaan, kekuasaan
legitimasi, kekuasaan keahlian, kekuasaan penghargaan, kekuasaan referensi,
serta kekuasaan informasi.
Kekuasaan paksaan (Coercive
Power). Kekuasaan ini berdasarkan atas rasa takut. Dengan demikian sumber
kekuasaan diperoleh dari rasa takut. Pemimpin yang mempunyai kekuasaan jenis
ini mempunyai kemampuan untuk mengenakan hukuman, dampratan, atau pemecatan.
Kekuasaan legitimasi (Legitimate
Power). Kekuasaan ini bersumber pada jabatan yang dipegang oleh pemimpin.
Secara normal, semakin tinggi posisi seorang pemimpin, maka semakin besar
kekuasaan legitimasinya. Seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan legitimasinya
mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi orang lain, karena pemimpin tersebut
merasakan bahwa ia mempunyai hak atau wewenang yang diperoleh dari jabatan
dalam organisasinya. Sehingga dengan demikian diharapkan saran-sarannya akan
banyak diikuti oleh orang lain tersebut.
Kekuasaan keahlian (Expert
Power). Kekuasaan ini bersumber dari keahlian kecakapan, atau pengetahuan
yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang diwujudkan lewat rasa hormat, dan
pengaruhnya terhadap orang lain. Seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan
keahliannya ini, kelihatannya mempunyai keahlian untuk memberikan fasilitas
terhadap perilaku kerja orang lain.
Kekuasaan Penghargaan (Reward Power). Kekuasaan ini bersumber atas kemampuan untuk
menyediakan penghargaan atau hadiah bagi orang lain, seperti misalnya gaji,
promosi, atau penghargaan jasa.
Kekuasaan Referensi (Referent
Power). Kekuasaan ini bersumber pada sifat-sifat pribadi dari seorang
pemimpin. Seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan referensinya ini pada umumnya
disenangi dan dikagumi oleh orang lain karena kepribadiannya.
Adapun kekuasaan informasi (Information Power) adalah kekuasaan yang bersumber karena adanya
akses informasi yang dimiliki oleh pemimpin yang dinilai sangat berharga oleh
pengikutnya. Sebagai seorang pemimpin, semua informasi mengenai organisasinya
ada padanya, termasuk informasi yang datang dari luar organisasi. Dengan
demikian, pimpinan merupakan sumber informasi.
Partisipasi
Partisipasi dapat diartikan sebagai suatu gerakan atau
kekuatan kelompok atau anggota kelompok (community
/ group power) yang bertujuan untuk ikut berperan atau berpengaruh dalam
proses pengambilan keputusan. Dengan mengutip pendapat dari Midgley, Mathur, serta Oakley and Marsden, Jahja Hanafie (1996: 130) mengemukakan
bahwa issu utama dalam partisipasi kelompok adalah penekanannya pada distribusi
kekuatan (power distribution),
persamaan (equality), keterlibatan (involvement), pembuatan kebijakan (policy making) dan pengambilan keputusan
(decision making).
Adapun pentingnya partisipasi ini antara lain dikemukakan
oleh Bep Fritschi (et.al., 1993:
214-215), yang berpendapat bahwa terdapat dua alasan pokok untuk mengembangkan
partisipasi kelompok. Pertama,
alasan-alasan yang mengacu kepada kelompok sendiri, yakni bahwa kelompok berhak
untuk ikut terlibat dalam keputusan-keputusan yang menyangkut hari depan
mereka. Kedua, alasan yang berkaitan
dengan efektivitas dan efisiensi, dalam pengertian jika kelompok benar-benar
diberikan kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam proses organisasional,
maka organisasi akan berlangsung lebih efektif dan efisien.
Sebagai ilustrasi mengenai partisipasi, Bank Dunia (1992: 93) pernah menyatakan
bahwa “banyak masalah lingkungan tidak dapat diatasi tanpa partisipasi aktif
dari penduduk setempat”. Tentu saja, apa yang dikemukakan oleh Bank Dunia
tersebut tidak semata-mata meliputi aspek lingkungan, tetapi juga bidang-bidang
lain dalam pembangunan suatu negara dan masyarakat, serta kehidupan dalam suatu
organisasi besar maupun kecil.
LATIHAN KASUS 1
Gaya
Kepemimpinan Apa yang Anda Sukai?
Pikirkan masing-masing situasi dibawah ini, kemudian
pilih tindakan apa yang sebaiknya Anda ambil.
1.
Salah
seorang karyawan Anda telah bekerja dengan antusias, efektif dan berhasil
mencapai target. Anda telah membiarkannya bekerja dengan pengawasan yang
longgar. Akhir-akhir ini Anda memberinya tugas baru yang Anda rasa dapat ia
tangani. Ternyata kinerjanya menurun dan ia banyak mengambil cuti sakit. Apa
yang akan Anda lakukan?
a.
Secara
terinci menjelaskan kepadanya apa yang harus dilakukan dan memantau
pekerjaannya dengan ketat.
b.
Mengatakan
kepadanya apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya, namun berusaha
mencari tahu apa sesungguhnya masalah yang ia hadapi.
c.
Tetap
memberi dukungan dan membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.
d.
Membiarkannya
berusaha sendiri mengatasi tugas baru tersebut dengan sebaik-baiknya.
2. Anda baru saja mengambil alih posisi kepala bagian.
Tingkat pro-duktivitas sebelumnya rata-rata cukup baik, namun setelah
penunjukan Anda mengalami penurunan. Oleh karena itu, Anda bermaksud untuk mengadakan perubahan
dalam prosedur dan pembagian tugas. Staf Anda tidak memperlihatkan kerjasama
mereka dan menggerutu mengenai situasi yang baik dibawah kepemimpinan atasan
yang lama. Apa
yang akan Anda lakukan?
a.
Menerapkan
perubahan dan memantau kinerja mereka dengan ketat.
b.
Menjelaskan
mengapa perubahan tersebut perlu, apa manfaat perubahan tersebut bagi mereka,
dan mendengarkan keprihatinan mereka.
c.
Membahas
bersama perubahan yang Anda usulkan dan meminta saran mereka bagaimana
meningkatkan produktivitas.
d.
Membiarkan
mereka berusaha sendiri dalam memenuhi target.
Petunjuk:
·
Jika
Anda memilih pilihan “a” dalam setiap kasus diatas, maka gaya kepemimpinan yang Anda sukai adalah directing. Pilihan “b” berarti coaching; pilihan “c” adalah supporting; dan pilihan “d” berarti delegating. Namun, gaya kepemimpinan yang Anda sukai tidak
selalu yang paling efektif dalam masing-masing kasus.
·
Dalam
kasus 1, Anda telah menerapkan gaya
delegating sebelum memberi tugas yang baru. Anda perlu mengetahui apa yang
menjadi masalah staf tersebut dan menolong mengatasinya sambil tetap memberikan
dukungan, karena Anda merasa ia mampu menangani tugasnya dengan baik. Pilihan
“c” akan lebih tepat dalam situasi ini.
·
Dalam
kasus 2, kinerja cukup baik sebelum Anda ambil alih. Nampaknya pendahulu Anda
telah menggunakan gaya supporting. Oleh karena itu, pilihan “b” rasanya lebih
tepat disini. Akan tetapi jika kelompok tersebut tetap gagal mencapai target,
maka Anda harus mengganti dengan gaya directing, sehingga kinerja kembali
meningkat. Selanjutnya, Anda dapat kembali lagi ke gaya coaching dan memantau
sambil membangun hubungan dengan kelompok Anda.
·
Perhatikan:
bagaimana situasi kerja Anda, dan berusahalah untuk dapat mengidentifikasi
kapan dan dimana gaya kepemimpinan Anda perlu diubah. Dan jika Anda benar-benar
mengubahnya, jangan lupa untuk menjelaskan mengapa Anda melakukannya !!.
LATIHAN KASUS 2
Gaya
Kepemimpinan Apa yang Anda Sukai?
1.
Anda
menugaskan salah seorang staf untuk menulis laporan mengenai penerimaan
beberapa perlengkapan baru pada divisi Anda. Biasanya tugas-tugas itu dapat
dilaksanakan dan selesai tepat waktu. Ternyata sekarang penyelesaian
laporan itu terlambat. Anda akan:
a. Memberitahunya
bahwa Anda menghendaki laporan itu, menjelaskan apa-apa yang harus tercakup dan
mengawasi penampilannya sehari-hari.
b. Memberinya
tambahan waktu untuk menyelesaikan tugas.
c. Memberitahunya
apa yang Anda kehendaki, dan berdiskusi dengannya soal mengapa laporan itu
terlambat.
d. Membicarakan
hal itu dengannya dan mendorongnya untuk menyelesaikan laporan tersebut.
2.
Satuan
tugas antar unit yang Anda kelola telah bekerja keras untuk menyelesaikan
laporan. Salah seorang staf Anda telah 5 kali datang terlambat dalam
rapat-rapat yang diadakan. Sekalipun
demikian, ia tidak pernah mengemukakan alasan apapun atau meminta maaf.
Selanjutnya ia terlambat menyelesaikan laporan anggaran pada bagiannya, padahal
laporan tersebut harus disajikan pada tiga hari mendatang. Anda
akan:
a. Memberitahu
dengan jelas apa yang Anda harapkan dan mengawasi pekerjaannya dengan ketat.
b. Mendiskusikan
dengannya perihal keterlambatan itu, tetapi mendengarkan juga saran-sarannya
dan terima hal-hal yang masuk akal.
c.
Menekankan
batas waktu penyelesaian laporan anggaran itu dan mendorong usahanya.
d.
Beranggapan
bahwa ia akan menyelesaikan tugasnya.
3.
Pada
waktu yang lalu Anda mempunyai masalah dengan salah seorang staf. Ia terlihat
lesu dan hanya dengan dorongan Anda yang terus menerus yang dapat membantunya
menyelesaikan tugas. Tetapi akhir-akhir ini kinerjanya telah meningkat dan Anda
tidak perlu lagi terlalu sering memperingatkan tentang batas waktu penyelesaian
tugas. Ia bahkan berinisiatif mengajukan beberapa saran untuk meningkatkan
kinerjanya lebih lanjut. Anda
akan:
a.
Terus
mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan tugasnya dengan ketat.
b.
Terus
mengawasi pelaksanaan tugasnya dengan ketat, tapi mendengarkan juga
saran-sarannya dan terima hal-hal yang masuk akal.
c. Menerima
dan mendukung ide-idenya.
d. Memberinya
keleluasaan memikul tanggung jawab pelaksanaan tugasnya.
4.
Kelompok
Anda biasanya berfungsi aktif dengan dorongan dan pengarahan Anda. Dalam
beberapa minggu terakhir, kinerja mereka turun tajam. Kelompok tidak dapat
menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditetapkan dan kualitas kerja
mereka juga tidak memuaskan. Anda akan:
a. Memberikan
keleluasaan bagi kelompok untuk menyelesaikan sendiri masalah-masalah mereka.
b. Memastikan
bahwa batas waktu terpenuhi dan kualitas pekerjaan memuaskan, tapi berbicara
dengan kelompok untuk memperoleh saran-saran dari mereka.
c. Memberitahu
kelompok apa yang Anda harapkan, bila diperlukan akan mengawasi pekerjaan
mereka dengan ketat.
d. Membantu
kelompok untuk menentukan apa yang perlu mereka kerjakan dan mendorong mereka
untuk menempuh langkah-langkah yang diperlukan.
5.
Karena
adanya pembatasan anggaran pada bagian Anda, diperlukan langkah-langkah untuk
konsolidasi. Anda telah menugaskan seorang staf yang sangat berpengalaman untuk
melaksanakan konsolidasi itu, sebab Anda menilai bahwa ia pasti mampu. Biasanya
ia selalu tampak bersemangat, tetapi sekarang ia kelihatan tidak menaruh
perhatian terhadap tugas tersebut. Anda akan:
a. Memgawasi
pelaksanaan tugas konsolidasi itu, tapi pastikan bahwa Anda mendengar
saran-sarannya.
b.
Menugaskan
pelaksanaan konsolidasi kepadanya dan memberinya keleluasaan menentukan cara
pelaksanaan.
c.
Membicarakan
situasi itu dengannya dan mendorongnya untuk menerima penugasan itu sesuai
keterampilan / pengalamannya.
d.
Mengawasi
tugas konsolidasi itu dan menunjukkan dengan jelas apa yang dikerjakan dan
mengawasi pekerjaannya dengan ketat.
6.
Seorang
pegawai yang benar-benar produktif dan efisien pada divisi Anda telah meminta
bantuan Anda dalam pelaksanaan suatu tugas. Ia biasanya bekerja sendiri secara
efektif. Akhir-akhir ini muncul beberapa masalah sehingga ia merasa tidak dapat
mengatasinya sendiri. Anda
akan:
a. Menganalisis
masalah dan menetapkan metode pemecahannya.
b. Menugaskan
pelaksanaan tugas itu kepadanya dan memberinya keleluasaan menentukan cara
pelaksanaannya.
c. Menentukan
dan menerapkan cara pemecahan yang sesuai, tetapi bekerja sama dengannya dalam
pemecahan masalah.
d. Mendiskusikan
masalah itu dengannya dan mendukung usahanya untuk menemukan cara pemecahan
yang tepat.
7.
Anda
telah menugaskan seorang staf senior Anda untuk melaksanakan suatu tugas baru.
Sebelumnya ia telah melaksanakan tugas lain dengan baik melalui pengawasan dan
dorongan secukupnya dari Anda. Tugas yang Anda pikulkan kali ini penting bagi
masa depan kelompok kerja Anda. Staf Anda merasa tidak yakin dan ragu-ragu akan
kemampuannya. Anda
akan:
a. Mendiskusikan
pekerjaan itu dengannya dan mendukung kemampuannya untuk melaksanakan pekerjaan
itu.
b. Menentukan
kegiatan yang perlu dilaksanakan untuk menyelesaikan tugas dengan berhasil dan
mengawasi pekerjaannya dengan ketat.
c.
Memberinya
keleluasaan untuk menentukan sendiri cara pelaksanaan tugas itu.
d.
Menentukan
dengan jelas apa-apa yang perlu dikerjakan tetapi menerima setiap ide yang
mungkin ia sarankan.
8.
Salah seorang
staf Anda merasa tidak yakin dengan kemampuannya untuk melaksanakan tugas yang
Anda berikan. Ia sebenarnya sangat kompeten dan Anda tahu bahwa ia memliki
keterampilan untuk menyelesaikan tugas itu dengan baik dan efisien. Anda
akan:
a. Mendengarkan
hal-hal yang menjadi persoalannya dan mengusahakan agar ia tahu bahwa Anda
yakin akan kemampuannya.
b. Memperjelas
struktur tugas, tetapi mempertimbangkan juga setiap sarann yang dapat membantu.
c. Memberitahu
dengan jelas apa-apa yang harus dikerjakan untuk pelaksanaan tugas itu dan
meneliti pekerjaannya setiap hari.
d. Memberinya
keleluasaan untuk menggunakan cara yang baik untuk melaksanakan pekerjaa.
9.
Staf
Anda mengajukan saran agar Anda mempertimbangkan perubahan jadual dalam
pekerjaan mereka. Pada waktu-waktu yang
lalu, Anda mendukung saran-saran mereka. Dalam kasus ini staf Anda benar-benar
menyadari perlunya suatu perubahan dan mereka siap memberikan saran tentang
jadual yang baru. Para anggota sangat kompeten dan bekerja sama dengan baik
sebagai sebuak kelompok kerja. Anda akan:
a. Melibatkan
staf dalam mengembangkan jadual baru dan mendukung saran-saran dari anggota.
b. Menyusun
sendiri desain jadual baru dan penerapannya, tetapi melibatkan saran dari staf.
c.
Memberikan
keleluasaan bagi staf untuk merumuskan sendiri dan menerapkan jadual baru.
d. Mendesain
sendiri jadual baru dan mengarahkan penerapannya dengan ketat.
10. Anda
datang 10 terlambat dalam suatu rapat dengan staf Anda. Berdasarkan kinerja
mereka pada waktu yang lampau, Anda menduga bahwa sedang berlangsung percakapan
santai dalam rapat itu. Tetapi Anda merasa heran karena menemukan bahwa
kelompok Anda secara antusias mendiskusikan pekerjaan yang ditugaskan.
Pekerjaan ini sangat berbeda dengan pekerjaan-pekerjaan lain yang telah
diselesaikan kelompok. Anda akan:
a. Memberikan
keleluasaan bagi kelompok untuk melakukan pekerjaan tanpa pengarahan dari Anda.
b.
Segera
mengambil alih kontrol dan mengarahkan kelompok.
c.
Mengarahkan
interaksi mereka kepada penyelesaian tugas dan mendorong adanya diskusi
kelompok.
d.
Memberikan
keleluasaan bagi kelompok melanjutkan diskusi atas pekerjaan yang ditugaskan
dan memberikan dorongan sebanyak mungkin.
11. Selama ini seorang staf pada divisi Anda telah
menunjukkan kinerja yang memuaskan dengan dorongan dari Anda serta sedikit
pengarahan. Ia telah diberikan pekerjaan ayng sama untuk dilaksanakannya pada
tahun mendatang dan Anda harus memutuskan bagaimana cara mengawasinya. Anda
akan:
a. Memberinya
keleluasaan untuk melakukan tugas dan memberikan dorongan / pengarahan.
b. Menekankan
tentang pentingnya pemenuhan batas waktu dan mengarahkan usahanya untuk
melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan.
c. Berbicara
dengannya dan menyusun tujuan bagi pelaksanaan pekerjaan, tetapi tetap
mempertimbangkan sarannya.
d.
Melibatkannya
dalam penyusunan tujuan dan mendorong usahanya.
12. Dimasa yang lalu, Anda bekerja secara cermat dengan staf
dan mengarahkan usaha mereka. Produktivitas tinggi dan para anggota dapat
bekerja sama dengan baik. Menyadari kemampuan mereka, Anda merasa bahwa Anda
sekarang mereka dapat bekerja sendiri dengan baik. Anda telah mengalihkan
energi Anda kepada bidang baru, dan mereka selanjutnya telah melahirkan
karya-karya bagus. Anda
sekarang harus menugaskan mereka untuk melakukan kerja tambahan. Anda akan:
a. Memberikan
pekerjaan kepada mereka, memastikan bahwa mereka mengetahui betul apa yang akan
dikerjakan serta mengawasi mereka dengan ketat.
b. Memberikan
pekerjaan kepada mereka dan memberitahukan bahwa Anda senang terhadap kinerja
mereka selama ini dan keyakinan Anda bahwa mereka dapat melaksanakan penugasan
itu dengan baik.
c. Memastikan
bahwa mereka mengetahui apa yang Anda inginkan untuk dikerjakan, tetapi
memperhatikan pula saran mereka.
d.
Memberikan
keleluasaan untuk memutuskan cara penyelesaian tugas.
13. Anda baru saja menerima seorang pegawai baru yang akan
melaksanakan pekerjaan penting pada divisi Anda. Meskipun ia kurang
berpengalaman dan kurang yakin dalam bidang itu, Anda merasa bahwa ia memiliki
potensi untuk melaksanakan pekerjaan itu. Anda akan:
a.
Memberinya
keleluasaan untuk menentukan apa yang harus dikerjakan.
b.
Memberitahunya
dengan jelas apa yang tercakup dalam pekerjaan itu, apa yang Anda harapkan
darinya, dan mengawasi pekerjaan dengan ketat.
c.
Memberitahunya
apa yang harus dilaksanakan, tapi melihat juga apakah ia memiliki saran.
d.
Mendorongnya
untuk melaksanakan pekerjaan itu dan mendukung usahanya.
14. Divisi Anda mendapat tugas untuk meningkatkan
produktivitas kerja sebesar 10 %. Anda mengetahui bahwa hal itu dapat dilakukan
tetapi memerlukan keterlibatan Anda secara aktif. Untuk meringankan beban tugas
Anda, Anda selanjutnya menugaskan kembali pekerjaan pengembangan sistem
pengawasan keuangan yang baru kepada salah seorang staf Anda. Staf yang akan
Anda tugasi telah memiliki pengalaman yang cukup tentang hal tersebut, tetapi
ia merasa kurang yakin untuk melaksanakannya sendiri. Anda
akan:
a.
Menugaskannya
untuk tetap melaksanakan tugasnya dan mendorong usahanya.
b.
Mendiskusikan
pekerjaan itu dengannya. Menjelaskan cara pelaksanaan pekerjaan, tetapi melihat
apakah ia memiliki ide-ide mengenai pekerjaan itu.
c.
Menugaskan
pelaksanaan pekerjaan kepadanya dan memberikan keleluasaan untuk menentukan
cara pelaksanaannya.
d.
Menugaskan
pelaksanaan pekerjaan kepadanya dan menyiapkan memo secara terperinci yang
menjelaskan semua langkah yang perlu dilakukan untuk menyelesaikannya.
15. Salah seorang staf Anda telah mengajukan saran yang masuk
akal untuk mengadakan perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan pada divisi Anda.
Pada waktu yang lalu ia telah dapat mengajukan dan melaksanakan saran lain yang
sangat membantu dengan cara yang produktif atas dukungan dan dorongan Anda. Anda
merasa yakin dengan kemampuannya. Anda akan:
a. Mengawasi
dan mengarahkan penerapannya.
b. Mendiskusikan
saran itu dengannya dan mendukung usahanya untuk menerapkannya.
c. Mengorganisir
penerapannya tetapi mencakupkan ide-idenya.
d.
Memberinya
tanggungjawab untuk melaksanakan saran tersebut tanpa keterlibatan Anda.
16.
Berhubung
adanya musibah dalam keluarga, Anda terpaksa tidak dapat hadir dalam dua kali
pertemuan yang Anda pimpin. Anda mengetahui, setelah menghadiri pertemuan
ketiga, bahwa panitia berfungsi dengan baik dan menunjukkan kemajuan yang
memuaskan. Tetapi Anda merasa ragu tentang cara bagaimana menyesuaikan diri dan
bagaimana seharusnya peranan Anda. Anda akan:
a.
Menghadiri
rapat lagi dan memberikan kebebasan bagi kelompok untuk melanjutkan pekerjaan
seperti yang telah dilakukan selama dua kali pertemuan sebelumnya.
b.
Memikul
tanggung jawab sebagai ketua panitia dan mulai mengarahkan kegiatan.
c.
Melakukan
apa yang dapat Anda kerjakan untuk membuat anggota panitia merasa penting,
serta mendukung usaha mereka sebelumnya.
d.
Mengarahkan
kegiatan kelompok, tetapi mencakupkan saran-saran mereka.
17. Staf Anda sangat kompeten dan mampu bekerja sendiri
dengan baik. Pada umumnya Anda telah membiarkan mereka bekerja sendiri dan Anda
pun telah pula mendelegasikan pertanggungjawaban pokok bagi anggota secara
individu. Kinerja
mereka selama ini sangat menonjol. Anda akan:
a.
Mendukung
terus dan mendorong anggota kelompok.
b.
Mengarahkan
dan mengawasi secara ketat kegiatan staf.
c.
Melibatkan
kelompok dalam suatu diskusi tentang prosedur dan mendorong kerjasama dan
keterlibatan mereka.
d.
Memberikan
keleluasaan bagi kleompok untuk menerapkan prosedur baru.
18. Anda dan atasan Anda telah memutuskan bahwa suatu
prosedur baru harus diadakan pada divisi Anda jika tujuan jangka panjang dalam
penampilan kerja hendak dicapai. Pada masa lalu, ketika diadakan prosedur baru,
kelompok Anda menunjukkan keinginan yang tinggi untuk menerapkannya sekalipun
pada mulanya kurang memiliki keterampilan. Anda akan:
a. Mengarahkan
kelompok dengan ketat dalam penggunaan prosedur baru.
b. Mengarahkan
penerapan prosedur baru itu dan melibatkan kelompok dalam diskusi.
c. Melibatkan
kelompok dalam diskusi tentang prosedur itu dan mendorong kerjasama dan
keterlibatan mereka.
d. Memberikan
keleluasaan bagi kelompok untuk menerapkan prosedur baru itu.
19. Anda
baru saja dipromosikan sebagai kepala divisi. Selama berada dibawah kepala
divisi sebelumnya, staf telah cukup berfungsi dengan dorongan dan pengawasan
secukupnya. Tetapi, sejak jabatan itu beralih kepada Anda, tampaknya staf lebih
memperhatikan aktivitas sosial dari pada melaksanakan tanggungjawab mereka.
Pada saat yang sama, penampilan kerja staf tidak dapat ditolerir. Anda akan:
a. Mendiskusikan
dengan staf tentang kinerja mereka yang rendah dan mendorong usaha mereka untuk
memperjelas standar perbaikan.
b. Memperjelas
peranan dan tanggungjawab serta mengawasi pekerjaan mereka dengan cermat.
c. Memberikan
keleluasaan bagi staf untuk memperjelas tanggungjawab dan tugas mereka.
d. Mengarahkan
dan mengorganisir tindakan korektif yang perlu, tetapi memastikan bahwa saran
anggota didengarkan.
20. Salah
seorang staf Anda sangat ingin melaksnakan suatu penugasan baru. Staf Anda ini
memiliki pengalaman yang sedikit dalam bidang dimana ia ingin bekerja. Ia telah
melaksanakan pekerjaan dengan baik dalam tugas yang Anda berikan sebelumnya.
Anda akan:
a.
Menjelaskan
apa yang harus dikerjakan, tetapi mendukung antusiasmenya untuk melaksanakan
tugas baru.
b.
Memberikan
tugas itu kepadanya dan memberikan ia keleluasaan menentukan cara terbaik untuk
mengerjakannya.
c.
Mendorongnya
untuk mencoba tugas itu dan mendukung usahanya.
d.
Memberitahu
dengan jelas apa yang harus dilakukan, dan mengawasi pelaksanaannya dengan
ketat.
(Sumber:
Dharma, Agus, Gaya Kepemimpinan yang
Efektif Bagi Para Manajer, Bandung: Sinar Baru, 1984)
Setelah Anda mengisi seluruh pertanyaan diatas, masukkan
nilai-nilai dari setiap jawaban pada tabel penilaian / skor dibawah ini. Dari
sini Anda akan dapat menentukan gaya kepemimpinan mana yang paling cocok dengan
karakter dan perilaku Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar