Senin, 02 Agustus 2010

Menjual Ide:Sebuah Tantangan Bagi Pemasaran "Produk" Organisasi


Alasan Konseptual

Dalam suatu pasar, konsep penjualan pada dasarnya diartikan sebagai penyerahan atau pemberian barang dan/atau jasa kepada pihak tertentu sebagai kontra prestasi dari sejumlah uang  yang  diterima. Keuntungan (profit) dari penjualan menurut konsep diatas adalah selisih antara income yang diterima dengan investasi yang ditanamkan untuk menghasilkan suatu barang.

Bagaimana dengan Konsep penjualan (dan pemasaran) Produk instansi pemerintah? Bisakah konsep diatas diterapkan? Bagi saya, tidak! Produk instansi pemerintah adalah memang hanya suatu barang yang berbentuk majalah, dan bisa dijualbelikan. Akan tetapi dalam pikiran yang dinamis, cara menjual yang demikian hanya cocok bagi seorang pedagang. Lalu, apakah para pengelola (manajer) divisi produksi maupun pemasaran instansi pemerintah terdiri dari pedagang-pedagang yang harus menguasai teknik-teknik bargaining?

Harus disepakati bahwa misi dan fungsi utama Produk instansi pemerintah adalah sebagai wadah bagi ide-ide penyempurnaan/pendayagunaan aparatur serta sistem manajemen pembangunan dan administrasi pemerintahan.  Dengan kata lain, setiap produk instansi poemerintah haruslah diabdikan sepenuhnya untuk pelayanan masyarakat. Dilain pihak harus diakui bahwa manajer dan para  pelaksana Produk instansi pemerintah bukanlah pedagang (dalam arti sebenarnya)! Mereka adalah aparat, birokrat dengan  kemampuan  intelek­tual yang memadai. Potensi yang demikian akankah kita manfaatkan sebagai penjual semata? Jelas itu merupakan pelecehan sumber daya manusia.

Strategi pemanfaatan, pendayagunaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sekaligus kiat jitu dalam menembus pasar Produk instansi pemerintah adalah dengan Menjual Ide. Ide-ide yang terjual, akan dengan sendirinya membawa konsekuensi terjualnya majalah yang menampung ide-ide tadi.


Teknik Menjual Ide

Syarat pertama yang harus dimiliki adalah "ide" itu sendiri. Tentu saja pengertian ide disini bukan sekedar gagasan mengenai sesuatu, melainkan pemikiran-pemikiran yang kritis, analitis, aktual, jujur serta "berani dan menggigit". Itulah persyaratan lakunya sebuah ide. Akibat selanjutnya yang merupakan suatu rangkaian logis adalah, tersedianya sumber daya yang mampu melahirkan  ide-ide cemerlang atau yang mampu melihat dan mengolah secara cermat dan ilmiah fenomena-fenomena administrasi dan manajemen pembangunan.

Secara konkrit teknik penjualan ide menurut saya harus menempuh langkah-langkah sebagai berikut :

1.        Setiap Produk instansi pemerintah harus membawakan tema tertentu yang sesuai dengan perkembangan dan/atau kebutuhan publik, misalnya mengenai Pelayanan Masyarakat, Privatisasi Birokrasi, Pengembangan Sumber Daya Aparatur, dan sebagainya, yang didasarkan pada "trend" yang sedang berkembang dan memerlukan pemikiran berbagai kalangan. Dengan demikian, sebagian besar rubrik yang ada diarahkan untuk membahas, menganalisa atau memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan topik bahasan.
2.        Secepat mungkin setelah penerbitannya, Produk instansi pemerintah harus menyelenggarakan diskusi publik yang bertujuan untuk mempromosikan gagasan-gagasan yang tertuang didalamnya sekali­gus untuk menyerap masukan-masukan baru sebagai topik kajian edisi berikutnya. Kegia­tan  ini  secara langsung juga akan memberikan kontribusi nyata bagi tradisi keilmuan di Lembaga Administrasi Negara Perwakilan Jawa Barat. Peserta diskusi terdiri dari unsur birokrat, perguruan tinggi, pers, dan masyarakat, dan lain-lain.
3.        Profesionalisme pengelolaan Produk instansi pemerintah dan konsistensi terhadap strategi "Menjual Ide", dalam waktu dekat akan dapat membuktikan kehandalan dan kualitas Produk instansi pemerintah. Tanpa bicarapun kita akan dapat menunjukkan: "Inilah dia Produk instansi pemerintah yang dinantikan", sehingga bukan kita yang mengejar pelanggan, tetapi mereka yang mencari Produk instansi pemerintah sebagai kebutuhan.

Demikian sedikit urun rembug saya bagi penyebaran Produk tertentu dari instansi pemerintah dimasa mendatang. 
                                                                                   
Bandung, pertengahan Mei 1994
Tri W

2 komentar:

Unknown mengatakan...

saya mau bertanya2 masalah ini lebih dalam sharing ilmu,,,
ada email atau nomer yang bs saya hubungin?

hilmanadianta90@gmail.com

mohon di balas...trimakasih

Tri Widodo W Utomo mengatakan...

Silakan mas Hilman, dikirim ke triwidodowutomo@gmail.com atau triwidodowu@yahoo.com
Saya tunggu ya ... tks.