Minggu, 01 Agustus 2010

Prinsip Reinventing Government - 7: Pemerintahan Wirausaha (Entreprise Government)


Artinya adalah bahwa pemerintah memfokuskan enerjinya bukan hanya membelanjakan uang (melakukan pengeluaran anggaran), melainkan memperolehnya. Dalam kaitan ini, fungsi umum pemerintahan dan pelayanan yang biasanya tidak menghasilkan pendapatan, perlu diarahkan untuk menjadi fungsi usaha publik yang menghasilkan pendapatan. Adapun fungsi usaha publik ini dibagi kedalam tiga kategori, yaitu aktivitas yang dirancang untuk menghasilkan laba; aktivitas yang dibentuk untuk mendapatkan modal kembali (impas) tetapi tidak menghasilkan laba; serta aktivitas yang secara parsial dapat mendukung mereka sendiri.

Dalam rangka pembentukan pemerintah wirausaha ini, Osborne dan Gaebler memberikan contoh kasus Departemen Keuangan dan peristiwa Olimpiade. Pada kebanyakan pemerintahan, sedikit orang di luar departemen keuangan yang memikirkan pendapatan. Tidak ada yang berpikir tentang laba dan dalam kenyataannya, pegawai pemerintah umumnya menolak fakta bahwa dia sekali-sekali saja memperhatikan pendapatan karena turunnya anggaran atau penentangan dari para pembayar pajak. Tetapi, bisakah anda membayangkan kreativitas mereka jika mereka memikirkan untuk mendatangkan uang sebagaimana mereka berusaha untuk membelanjakannya? Adapun dalam peristiwa Olimpiade 1984 di Montreal, mengakibatkan hutang negara sebesar 1 Miliar dolar yang ditanggung oleh rakyat sampai tahun 2000, tapi Komite Organisasi Olimpiade Los Angeles mengubah pola selama 85 tahun dan membiayai olimpiade tanpa uang rakyat. Mereka memperbaharui fasilitas-fasilitas lama, menggalang sponsor dari perusahaan-perusahaan besar. Komisi yang dipimpin wirausahawan Peter Ueberroth, memberikan visi yang meliputi tidak hanya membelanjakan uang tetapi juga menghasilkan uang. Dan Olimpiade 1994 menghasilkan keuntungan sebesar 225 juta dolar.

Gaebler belajar banyak mengenai bagaimana menjalin kekuatan dari motif untuk mendapatkan laba. Dan pada saat menjadi manajer kota Visalia ia menghapus 25 % pendapatan yang berasal dari pajak kota, tapi berhasil membangun selokah baru serta kota tersebut memiliki bangunan komersial yang nilainya lebih dari $ 1,5 juta dari hasil pembelian tanah kemudian menukar dan menjualnya. Pelayanan publik yang menguntungkan individu; Golf, lapangan tennis dan marina yang umumnya pembayar pajak mensubsidi kalangan berada, kenapa tidak mengubah pelayanan seperti itu menjadi sumber keuntungan?

Disamping itu, mencetak laba melalui perjanjian pembangunan merupakan salah satu metode yang agresif yang digunakan oleh pemerintah wirausaha. Tetapi model itu juga lebih beresiko ketimbang beberapa alternatif lain. Cara paling aman untuk menghasilkan pendapatan diluar pajak adalah membebani / memungut mereka yang menggunakan pelayanan pemerintah. Pungutan kepada pemakai tentu saja tidak selalu tepat. Pungutan ini akan berjalan diatas tiga kondisi:jika pelayanan tersebut terutama merupakan “barang pribadi”, menguntungkan individu yang menggunakannya; jika pihak yang tidak membayar dapat dipisahkan dalam menikmati manfaatnya; dan jika pungutan dapat dikumpulkan secara efesien.

“Barang kolektif”, yang bermanfaat bagi masyarakat sebaiknya tidak ditagihkan penuh kepada pelanggannya. Pungutan kepada pemakai atas barang pribadi mempunyai beberapa kekurangan. Pungutan kepada pemakai mempunyai dua keuntungan yaitu menghasilkan uang dan menurunkan permintaan akan layanan publik tertentu, kedua membantu menyeimbangkan anggaran publik. Jika konsumen tidak harus membayar penuh suatu pelayanan mereka sering mengkonsumsi dari apa yang mereka inginkan.

Karasteristik selanjutnya dari pemerintah wirausaha suatu persepektif investasi adalah suatu kebiasaan menghitung laba dari pembelanjaan sebagaimana suatu investasi. Investasi bukanlah cara mendatangkan uang, melainkan cara menyimpan uang. Dengan mengukur Return On Invesment-nya (ROI), mereka menyadari ketika membelanjakan uang sebenarnya adalah menabung.

Bisnis berpusat pada kedua sisi dari neraca: pengeluaran dan pendapatan, debet dan kredit. Kalangan bisnis tidak hanya memperhatikan pada satu sisi saja, mereka akan mengeluarkan apa saja selama memaksimumkan pendapatan. Tetapi pemerintah hanya melihat sisi pengeluaran pada neraca. Karena mengabaikan pendapatan, mereka berkonsentrasi hanya untuk meminimumkan biaya. Mereka sering menolak sekalipun untuk mempertimbangkan insvestasi seperti yang akan menghasilkan keuntungan yang nyata hanya karena biaya. Mereka menunda pengeluaran untuk perbaikan pelayanan umum.

Penelitian menunjukkan bahwa program kesejahteraan kerja (welfare to work) menghasilkan keuntungan finansial terbesar dengan investasi pada wanita yang paling membutuhkan bantuan; mereka yang paling lama berada dalam program kesejahteraan. Diperlukan lebih banyak uang untuk membayar pendidikan, pelatihan dan dukungan lain yang dibutuhkan untuk keluar dari program kesejahteraan selamanya, tetapi pendapatan yang diperoleh signifikan karena tanpa intervensi, mereka sebenarnya akan tetap ada dalam daftar penerima tunjangan.

Stumberg berpendapat bahwa kita seharusnya menggunakan istilah politik yang populer seperti “investasi” dan “kemitraan” dengan memberikan muatan yang serius seperti pada sektor swasta. Kemitraan digunakan dalam bisnis sepanjang waktu, tetapi dibentuk oleh kontrak dan menspesifikasikan pengembalian investasi. Apa yang kita perlukan adalah suatu bentuk hitungan untuk mengukur keuntungan investasi, seperti yang dilakukan oleh bisnis.

”Mengubah Manajer Menjadi Wirausaha”

Jika kita menginginkan manajer publik berpikir seperti wirausaha, kita harus memberi mereka dorongan untuk berbuat demikian. Ada banyak cara untuk melakukan hal ini:

·         Andil Tabungan dan Pendapatan
Sebagaimana penjelasan pada bagian “pemerintahan yang digerakkan oleh misi”, sistim anggaran tradisional tidak mengandung insentif bagi manajer untuk menghemat uang atau mendapatkan uang. Akibatnya, mereka bertindak seperti orang-orang FERC. Anggaran yang berorientasi misi memecahkan persoalan ini dengan membiarkan departemen untuk menyimpan seluruh atau sebagian dari dana yang bisa mereka hemat atau yang diperoleh. Fairfild, Visalia, St.Paul. Phoenix, Dade County, Los Angeles County dan Minnesota semuanya mempraktekan beberapa versi simpanan. (Dade County dan Los Angeles County menamakannya profit sharing). Prinsip pembagian pendapatan juga dapat dikenakan pada pembayaran individual. Di Visalia dan Phoenix pekerja memperoleh persentase dari simpanan atau pendapatan yang dihasilkan dari ide-ide mereka. beberapa tempat bahkan meluaskan prinsip ini kepada kontraktor.

·         Modal Inovasi
Pada sektor swasta, bisnis secara ruti mengumpulkan modal untuk melakukan investasi yang atraktif. Menurut Peter Drucker, biasanya perusahaan yang inovatif mempunyai dua anggaran yang terpisah: anggaran operasi dan anggaran inovasi. Pada kebanyakan pemerintah, manajer dapat mengumpulkan modal inovasi hanya dengan mengamankan dana ekstra dari dewan atau legislatif. Dalam pemerintahan, pendekatan paling sederhana berupa kumpulan pinjaman dimana manajer dapat mengamankan modal investasi hanya jika mereka mempunyai prospek pengembalian yang besar. Jika pengembalian itu gagal diwujudkan, mereka harus merogoh anggaran sendiri untuk membayar pinjaman.

·         Dana Usaha
Jika kita menginginkan pegawai negeri menjadi “sadar pendapatan“, kita memerlukan insentif yang mendorong mereka untuk menghasilkan uang sebagaimana mereka mengeluarkannya. Penghasilan yang terjamin menciptakan insentif yang keliru. Sewaktu Minnesota menggunakan istilah “dana berputar“ kebanyakan pemerintah menamakan unit-unit yang mandiri dengan dana usaha. Sekarang, dana usaha sudah sangat umum kebanyakan pemerintah daerah menjalankan satu atau dua. Dana usaha, seperti pungutan terhadap pemakai tidak cocok untuk semua jasa. Akan lucu jadinya mengharuskan kepolisian yang memberikan kebaikan bersama untuk memungut biaya dari semua layanan yang diberikan. Beberapa tahun yang lalu Pensacola, Frorida, mengembangkan suatu cara yang bermanfaat untuk mengklasifikasikan pelayananumum. Cara itu membaginya dalam dua kategori: fungsi umum pemerintah yang sebenarnya tidak menghasilkan pendapatan, dan fungsi usaha publik yang menghasilkan pendapatan. Fungsi usaha publik dibagi kedalam tiga kategori:
a.      Aktivitas yang dirancang untuk menghasilkan laba.
b.      Aktivitas yang dibentuk untuk mendapatkan modal kembali (impas) tetapi tidak menghasilkan laba.
c.       Aktivitas yang secara parsial, tidak keseluruhan, dapat mendukung mereka sendiri.

·         Pusat Laba
Dua kategori pertama dari dana usaha, yang diharapkan bisa kembali modal atau menghasilkan keuntungan menempatkan manajer publik pada posisi yang sama dengan manajer bisnis. Sektor swasta sering mengeluh tentang perusahaan negara, yang berpendapat bahwa pemerintah sebaiknya tidak bersaing dengan bisnis. Dan banyak pemimpin publik yang menerima argumen itu. Dalam kenyataan, terdapat beberapa alasan mengapa pemerintah sebaiknya kadang-kadang bersaing dengan sektor swasta. Beberapa pelayanan adalah muni monopoli. Dalam bidang-bidang lainya, diamna terdapat kompetisi swasta yang kurang memadai perusahaan publik dapat bertidak sebagai tolak ukur persaingan, yang memaksa perusahaan swasta menurunkan harga dan mengusahakan efisiensi yang lebih besar.

Kemudian sebagai karakteristik dari pemerintahan wirausaha ini ialah bahwa pemerintah harus dapat mengidentifikai biaya sesungguhnya dari pelayanan. Kebanyakan pemerintah tidak mempunyai ide berapa biaya untuk memberikan pelayanan yang mereka tawarkan. Bahkan jika mereka dapat memberi anda besarnya anggaran untuk tiap-tiap pelayanan, biasanya tidak termasuk “biaya tidak langsung”, seperti biaya administrasi, biaya modal, dan tunjangan karyawan. Sebuah studi terhadap 68 kota mendapatkan bahwa biaya sesungguhnya yang dikeluarkan untuk pelayanan ternyata 30% lebih tinggi ketimbang biaya yang mereka anggarkan. Jelas manajer publik tidak dapat berfikir seperti investor atau mengejar laba jika mereka tidak mengetahui biaya yang sesungguhnya.

Sunnyvale, Phoenix, Visalia dan Fox Valley Community College semuanya mempunyai sistem yang mendefinisikan biaya sesungguhnya dari pelayanan mereka. Ini akan sangat berlebihan dan mahal jika sistem itu mengharuskan para pekerja mencatat waktu mereka untuk setiap pekerjaan dan departemen-departemen akan menambah akuntan mereka. Yang lebih efesien adalah sistem pembiayaan dimana akuntan secara retroaktif menggambarkan berapa biaya riil untuk masing-masing jasa/pelayanan, kemudian menggunakan informasi tersebut untuk memproyeksikan biaya tahun berikutnya. Suatu pemerintahan wirausaha mengekspose subsidinya secara terang-terangan kepada publik, mengandalkan tekanan publik untuk menghapuskan subsidi itu dan kemudian menemukan cara untuk mendatangkan uang dari pelayanan / jasa yang terkait.

Tidak ada komentar: