Prinsip
ini mengajarkan bahwa pemerintah perlu melakukan perubahan didalam organisasi
dengan berdasarkan pada mekanisme pasar. Mekanisme pasar ini bagi organisasi
pemerintah memiliki keunggulan yaitu pasar lebih lebih didesentralisasikan,
lebih kompetitif, mendukung pelanggan untuk membuat pilihan dan selalu
mengaitkan sumber daya secara langsung kepada hasil. Disamping itu, pasar dapat
lebih cepat tanggap dalam merespon perubahan yang cepat, dan melalui
restrukturisasi pasar, memungkinkan pemerintah untuk mencapai skala yang
dibutuhkan dalam memecahkan masalah-masalah yang serius.
Lebih
lanjut Osborne dan Gaebler menguraikan prinsip ini sebagaimana diringkaskan
sebagai berikut.
Dibeberapa negara
bagian di Amerika Serikat telah memikirkan cara menangani sampah dari botol dan
kaleng, mereka berpendapat bahwa daripada membuat daur ulang yang rumit dan
mahal, mereka hanya minta pembeli untuk membayar deposit 5 sen per botol dan
kalengnya dikembalikan. Jika botol dan kalengnya dikembalikan lagi dengan
demikian maka jumlah sampah dan botol yang ada di taman jumlahnya akan lebih
sedikit begitu juga ditempat penimbunan sampah.
Pemerintah
Amerika selalu memanfaatkan mekanisme pasar untuk mencapai sasarannya yang
merupakan satu tingkat atau tingkat lainnya dan selalu menetapkan aturan pasar,
sering mengubahnya ketika menginginkan hasil yang berbeda. Tatapi Pemerintah
sendiri berhadapan dengan masalah bahwa kebanyakan orang di pemerintahan secara
naluriah berpaling kepada program administratif, mereka percaya bahwa pekerjaan
mereka adalah menjalankan sesuatu bukan untuk menciptakan struktur pasar.
Seperti halnya yang telah digambarkan oleh E. S. Savas sewaktu berbagi
asumsi yang tak terucap oleh wakil walikota bahwa seorang penganut komunis
senior, ia mendengarkan dengan skeptis sewaktu Savas membahas perlunya
keragaman strategi penyampaian layanan dikota-kota Amerika yang beragam dan
komplek. Dia menyatakan dengan sangat mantap "Anda tidak dapat
mengharapkan setiap kepala stasiun akan menjadwalkan sendiri pemakaian rel!
Pekerjaan itu harus dipusatkan, orang lain mengendalikannya".
Tentu saja dalam realita suatu kota tidaklah sama dengan
rel kereta api, kota tidak punya jadwal pokok, tidak beroperasi pada sepasang
rel. Mereka tidak punya satu tugas saja, luas, gabungan yang komplek dari orang
dan industri, masing-masing membuat keputusan secara konstan dan menyesuaikan
perilaku dengan yang lain berdasarkan insentif dan informasi yang tersedia bagi
mereka.
Pada suatu kota, suatu negara bagian atau bangsa manajer
tidak dapat membuat jadwal atau mengontrol keputusan, mereka dapat mengontrol
program administrasi yang mengendalikan kegiatan-kegiatan yang spesifik untuk mengelola
seluruh pemerintahan mereka harus belajar bagaimana mengarahkan, barangkali
metode pengarahan yang paling kuat adalah pembentukan struktur pasar,
menciptakan insentif yang mengarahkan orang pada arah yang ingin ditujukan oleh
masyarakat sembari membiarkan mereka membuat sebagian besar keputusan sendiri.
Permasalahan yang dialami Pemerintah Amerika antara lain
sistem perawatan kesehatan dalam krisis, ancaman lingkungan yang sebelumnya
tidak pernah ada, ekonomi global dimana pekerja Amerika secara dramatis
membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang lebih baik sepanjang karier mereka,
perubahan struktur keluarga yang menjadikan kwalitas perawatan anak sebagai
keharusan. Dalam hal ini apakah pemerintah mampu memecahkan masalah ini dengan
menaikan pajak dan mengeluarkan lebih banyak uang?
Jika ini benar, berarti permerintah tidak punya pilihan kecuali
menemukan ancangan nonsentral. Artinya, pemerintah harus sadar
menggunakan pengungkit yang besar untuk membuat struktur pasar, sehingga jutaan
bisnis dan individu mempunyai insentif untuk memenuhi kebutuhan perawatan
kesehatan, perawatan anak, pelatihan kerja dan persyaratan lingkungan.
Strukturisasi pasar untuk mencapai keinginan publik
kenyataanya bertentangan dengan penyerahan-penyerahan persoalan kepada "pasar
bebas". Itu adalah bentuk intervensi dalam pasar (dalam kenyataan,
tidak ada yang disebut dengan pasar bebas, jika yang kita maksudkan adalah
pasar bebas dari intervensi Pemerintah. Setiap pasar yang sah dibentuk dengan
peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Satu-satunya pasar yang bebas dari
perturan pemerintah adalah pasar gelap, karena mereka beroperasi di otoritas pemerintah,
pasar gelap dikendalikan melalui kekuatan dan hancur oleh kekerasan.
Selanjutnya sewaktu anda mendengar seseorang mengecam pemerintah dan menyanjung
pasar bebas tanyakan padanya apakah dia
benar-benar bermaksud mengadakan perdagangan obat bius sebagai suatu model).
Strukturisasi pasar juga bertentangan dengan pembentukan
birokrasi yang dijalankan publik untuk menyampaikan pelayanan. Ini adalah cara
untuk menggunakan pengungkit publik membentuk keputusan individu untuk mencapai
tujuan bersama dan merupakan metode klasik pemerintahan wirausaha. pemerintah
yang aktif tanpa pemerintahan yang birokratis. Kecenderungan menuju
pemerintahan yang berorientasi pasar seperti runtuhnya komunisme di Eropa Timur
adalah produk langsung dari abad informasi. Dengan informasi yang menyebar pada
tingkat geometrik dan menyesakan nafas kita, kita butuh sistem yang memproses
informasi dengan cepat, yang membangun celah-celah umpan balik dan mencurahkan
informasi kepada jutaan individu dalam bentuk sinyal-sinyal harga sehingga
mereka dapat menyesuaikan diri ketika realitas berubah.
Sekelompok orang mandarin yang duduk di puncak hirarkhi
kekuasaan tidak dapat lagi membuat keputusan efektif bagi kita semua, pendukung
mereka tidak dapat mengatasi banyaknya informasi dan keputusan yang harus
mereka tangani tetapi pasar mampu melakukannya. Pasar adalah untuk kegiatan
sosial dan ekonomi seperti halnya komputer untuk informasi. Menggunakan harga
sebagai mekanisme primernya, mereka mengirim dan menerima sinyal-sinyal hampir
bersamaan, memproses jutaan masukan dengan efisien dan membiarkan jutaan orang
membuat keputusan untuk mereka sendiri.
Begitu kita mendengar istilah "Pemerintah" kata
yang otomatis terlintas dalam benak kita adalah program. Kata program tentu
saja mencakup banyak hal, banyak program sebenarnya merupakan mekanisme pasar
tetapi mayoritas merupakan mekanisme administratif, organisasi monopolitik
biasanya pegawai negeri, yang mengeluarkan sejumlah uang untuk memberikan jasa.
Sayangnya
program administratif mempunyai sederet kelemahan, bila dibandingkan dengan
pasar:
1.
Program dikendalikan oleh parlemen, bukan oleh pelanggan.
Hal ini sewsuai dengan penjelasan Power dan Urban-Lurian sebagai
berikut:
Program cenderung
dibuat sebagai respon terhadap tuntutan individu atau pasar tenaga kerja.
Keanggotaan kelompok pemilih tidaklah mewakili tuntutan seseorang terhadap
sesuatu. Akibat keraguan ini segala sesuatunya khas, jasa ditawarkan secara
reguler oleh program untuk individu yang mungkin tidak menginginkan atau tidak
dipersiapkan untuk menggunakannya secara efektif. Hal ini merupakan satu alasan
mengapa banyak program pemerintah yang dibuat dengan niat baik, gagal total
untuk memenuhi kebutuhan riil dari yang mereka tolong.
2.
Program digerakan oleh politik, bukan oleh kebijakan.
Rancangan undang-undang melewati
proses legislatif, sasaran menjadi tidak berarti dan sering mengambil lusinan
tujuan. Beberapa program malah bertentangan, satu program pembangunan mempunyai
sasaran "Pemakaian lapangan Kerja"
bersamaan dengan "pemakaian alat
produksi berteknologi tinggi" yang sering menghapuskan pekerjaan.
3.
Program menciptakan "bidang tanah" yang kemudian dipertahankan
mati-matian oleh wakil Pemerintah, sebagaimana kata Philip Power:
"program saya, uang saya, klien saya".
4.
Program cenderung membentuk sistem pemberian jasa yang
terfragmentasi.
Orang-orang harus
mendatangi selusin macam kantor dan mengajukan lamaran untuk selusin program
supaya mendapatkan jasa yang mereka kwalifikasikan. Masing-masing mempunyai
aturan sendiri, bentuk sendiri, lingkaran sendiri yang untuk melaluinya orang
harus melompat. Sistem tersebut tidak transparan, holistik ataupun mudah
digunakan.
5.
Program tidak swakoreksi.
Ketika program
pemerintah gagal manajernya sering merupakan orang terakhir yang harus tahu
karena tidak mengukur hasilnya. Mereka menggunakan angka-angka untuk
mempromosikan program-programnya bukan untuk mengelolanya. Sedangkan pasar
lembaganya menjual barang atau jasa pada pasar kompetisi, tahu kapan akan
gagal. Kelangsungan hidup tergantung pada kemampuan memperbaiki kesalahan.
6.
Program jarang mati.
Banyak politisi
yang administrator kehilangan kekuasaan dalam mencoba menghapus program usang
yang masih mempunyai pendukung di parlemen. Politisi tidak memperoleh teman
tetapi dihabisi oleh sekelompok musuh yang tangguh pada hari pemilihan umum.
7.
Program jarang memakai skala kebutuhan untuk membuat dampak
yang berarti.
Untuk menjalankan
program politisi sering menerima dana yang mereka tahu terlalu sedikit untuk
melaksanakan pekerjaan. Dalam pasar permintaan menciptakan penawarannya
sendiri. Penjualan bisnis dipasar berkembang untuk memenuhi permintaan apa saja
yang ada.
8.
Terakhir program biasanya menggunakan perintah bukan
insentif.
Pemerintah
kadang-kadang diperlukan tetapi dalam dunia sekarang para pekerja cukup berpengetahuan,
insentif sering lebih efektif.
Pemerintah
memiliki jalan yang tak terbatas jumlahnya untuk dapat membentuk pasar agar
bisa mencapai tujuannya. Cara tersebut digunakan sepanjang waktu, seperti
kredit, pajak dan pungutan pemakai, sudah begitu umum sehingga kita
mengabaikannya. Adapun beberpa cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
Menetapkan peraturan pasar.
Pemerintah telah
melakukan hal ini sejak diketemukannya pemerintahan. Hukum penzonaan menetapkan
peraturan bagi pembangunan real estate. Hukum sekuritas menetapkan peraturan
bagi pasar saham, bahkan sesuatu yang sederhana, seperti taksi diatur oleh
hukum publik. Adapun Enam unsur strategi dasar untuk mengubah pasar adalah:
·
Penawaran, Adanya penawaran yang memadai berupa barang
atau jasa dan adanya cukup pemasok untuk menjamin kompetisi.
·
Permintaan, Pelanggan harus mempunyai daya beli yang
cukup untuk membeli produk atau jasa dan mereka harus mempunyai keinginan untuk
menggunakan daya beli itu.
·
Aksesibilitas, Penjual harus mudah diakses pembeli,
seringkali ini membutuhkan broker untuk menjalankan transaksi.
·
Informasi, Ketika konsumen tidak mempunyai informasi
yang cukup mengenai harga, kualitas dan resiko suatu produk atau jasa,
keputusan mereka akan jelek. Mereka akan membayar terlalu mahal untuk sebuah
produk yang rendah kwalitasnya atau yang lebih buruk.
·
Peraturan, Biasanya ditetapkan melalui Pemerintah.
·
Penjagaan, Pihak-pihak yang akan memangsa pihak lain
yang tidak tahu, perlu mengetahui bahwa mereka dapat ditangkap dan dihukum.
2.
Menyediakan informasi bagi konsumen.
Jika konsumen mampu
memilih diantara pemberi jasa yang kompetitif pemerintah dapat memaksakan
perubahan fundamental lainya dengan menerbitkan informasi tentang kwalitas
masing-masing pemberi jasa.
3.
Menciptakan atau memperbanyak permintaan.
Pemerintah
menciptakan atau merubah pasar sepanjang waktu dengan merangsang permintaan,
memberi penduduk sumber daya untuk membeli jasa atau hanya dengan mendorong
penggunaannya.
4.
Mengkatalisir penawaran sektor swasta.
Pemerintah secara konstan
membuat perjanjian dengan perusahaan swasta untuk memperbanyak penawaran
beberapa produk atau jasa.
5.
Menciptakan institusi pasar untuk mengisi ketimpangan pasar.
Seringkali investor
swasta membiarkan bagian pasar tertentu tidak tersentuh karena labanya terlalu
kecil, investor itu tidak peduli dengan laba yang harus diperoleh atau
kecurigaan yang menyelubungi pandangan mereka. Banyak negara bagian dan
pemerintah daerah mempercepat pembentukan perusahaan swasta atau semi publik
untuk mengisi ketimpangan itu.
6.
Mempercepat pembentukan sektor pasar baru.
Kadang-kadang
Pemerintah membantu menciptakan tidak hanya satu perusahaan untuk memperluas
penawaran suatu jasa tetapi seluruh sektor pasar.
7.
Mengubah kebijakan investasi publik.
Pemerintah
menanamkan sejumlah modal yang cukup besar, berupa dana pensiun, saldo kas, dan
dana cadangan dengan memilih kemana akan diinvestasikan. Mereka bisa
mendapatkan dampak yang cukup signifikan pada supplay modal pada berbagai
pasar.
8.
Bertindak sebagai pialang bagi pembeli dan penjual.
Pasar dimana pembeli tidak bisa dengan mudah menemukan penjual akan
membutuhkan pialang. Agar pialang mudah dipakai pembeli dan penjual dilihat
dari pendidikan dan pelatihannya, karena peran utamanya adalah untuk
mempertemukan pembeli dan penjual, maka pemberian dana atau pendanaan program
pelatihan yang digunakan pembeli program yang merespon kebutuhan pasar tersebut
mempunyai tingkat penempatan kerja yang sangat tinggi.
9.
Pemberian harga kegiatan melalui peraturan pajak.
Insentif pajak
tidak disangsikan lagi merupakan metode favorit Amerika dalam mendongkrak
perubahan melalui pasar. Penggunaan intensif pajak untuk mendorong penduduk
membeli rumah dan menyumbang untuk yayasan sosial, untuk mendorong bisnis,
mempekerjakan orang miskin dan melakukan investasi dalam riset dan pengembangan
untuk mendorong lembaga-lembaga menggunakan status nirlaba atau rencana
kepemilikan saham oleh karyawan.
10.
Memberi harga kegiatan melalui pungutan dampak.
Pungutan dampak
adalah bentuk pajak yang dirancang untuk mengenakan biaya sosial yang
ditimbulkan oleh suatu kegiatan, seperti berkendaraan atau membangun subsidi
baru langsung kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Perhatian
penggunaan kendaraan yang tidak hanya menciptakan polusi udara tetapi juga membutuhkan
jalan yang mahal, jalan merupakan barang publik dan juga swasta yang
menguntungkan seluruh rakyat, baik yang berkendaraan maupun yang tidak sehingga
pemerintah tidak mewajibkan pemilik motor untuk membayar seluruh biaya.
11.
Mengelola
permintaan melalui pungutan pemakai.
Variasi ketiga pada tema pemberian harga adalah pungutan pemakai, yang
dapat digunakan untuk mengatur permintaan jasa. Kita harus memperhatikan apa
yang dapat dilakukan untuk mengurangi permintaan atas produk tersebut sehingga
kita tidak perlu menginvestasikan dana tersebut pada tempat pertama.
12.
Membangun komunitas.
Mengubah lingkup
pasar berarti lebih dari sekedar merestrukturisasi ekonomi swasta yang mencari
keuntungan, dapat juga berarti memperkuat komunitas, misalnya: sejumlah kecil
penghargaan negara dianugrahkan kepada korporasi pengembangan masyarakat
berpenghasilan rendah dengan membangun perumahan, menciptakan pekerjaan,
mempertinggi keselamatan publik, dan sebagainya.
Argumen untuk
menerapkan prinsip pemerintahan yang berorientasi pasar berpusat pada asumsi
superioritas mekanisme pasar atas mekanisme administratif. Dalam hal ini,
mekanisme administratif digunakan terutama untuk penyampaian jasa. Pemerintah tradisional
menggunakan mekanisme perintah dan kontrol, mereka menetapkan
peraturan dan memerintahkan orang untuk tunduk.
Perlindungan
Lingkungan di Amerika memberikan contoh bahwa sejak terbentuk Dinas
Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Agency), pemerintah
federal sangat bergantung kepada strategi perintah dan kontrol, seperti kredit
pajak, eksperimen perdagangan emisi, atau pajak pemboros bahan bakar. Akan
tetapi EPA telah menetapkan standar dan menyeret kalangan bisnis dan pemerintah
daerah ke pengadilan karena melanggarnya. Strategi yang dilakukan EPA telah
membuahkan beberapa hasil yang positif, kwalitas udara pada kebanyakan wilayah
metropolitan telah menjadi baik dan banyak sungai yang telah dibersihkan. Larangan zat beracun seperti DDT dan PCB telah secara tajam membatasi
penggunaannya. Strategi Perintah - dan - kontrol jarang berhasil. Kota-kota
seperti New York, Los Angeles, Boston dan Houston hampir selalu melangggar
standar EPA.
Strategi perintah dan kontrol mempunyai sejumlah kekurangan antara
lain dapat disebutkan sebagai berikut:
1.
Tidak
mengubah intensif ekonomi yang mendasari dorongan perusahaan atau individu.
EPA berjalan langsung berhdapan denga insentif ekonomi kalangan bisnis dan
perusahaan sering berusaha mencari beberapa cara disekitarnya, legal maupun
ilegal. Sejumlah besar waktu dan uang digunakan untuk mrnghadapi dan
menghindari peraturan dan dumping ilegalpun meningklat.
2.
Strategi
perintah dan kontrol bergantung kepada ancaman hukuman, tetapi dalam lingkungan
politik, banyak dari hukuman tersebut tidak pernah dapat dinilai.
Undang-undang udara bersih (1970) yang sebenarnya memerintahkan agar paling
lambat Tahun 1987 kualitas udara di perkotaan memenuhi standar EPA, tetapi
sampai tahun 1996 kota tetap tidak mematuhi, ketika EPA mencoba menjatuhkan
hukuman dengan konsekuensi nyata, perwakilan konggres dari kota yang terkena
melakukan protes keras.
3.
Peraturan perintah dan kontrol merupakan proses sangat
lamban.
Peraturan EPA
cenderung menjadi suatu persoalan keseluruhan atau tidak sama sekali, hal itu
membuat regulator sangat hati-hati untuk membuat keputusan, karena mengetahui
bahwa mereka akan ditentang keras.
4.
Peraturan yang menentukan industri teknologi yang tepat.
Yang harus
digunakan untuk mengontrol polusi, menghambat inovasi teknologi. Komite
penasehat pada inovasi teknologi dan ekonomi kepunyaan EPA baru-baru ini
menyimpulkan bahwa sisten pengatur mengahambat perkembangan teknologi
pengendalian polusi yang inovatif.
5.
Karena pendekatan perintah dan kontrol menetapkan dengan
ceroboh persyaratan yang sama pada industri di seluruh negeri, pendekatan itu
menjadi sangat mahal.
Pendekatan itu
menharuskan setiap orang menggunakan teknologi yang sama dan memenuhi standar
yang sama. Pendekatan itu sangat tidak bermanfaat mengharuskan bisnis yang
bersih melakukan investasi yang sama dengan bisnis yang kotor.
6.
Pendekatan perintah dan kontrol memaksa EPA memusatkan,
terutama pada lembaga besar, baik lembaga bisnis maupun lembaga pemerintah.
Beberapa ahli
lingkungan percaya bahwa keuntungan usaha yang lebih besar sekarang dapat
ditemukan dengan berkonsentrasi pada individu dan bisnis kecil. Untuk
pendekatan perintah dan kontrol sulit dilakukan secara politis berbahaya untuk
memerintah individu dan bisnis kecil, dan pemaksaan adalah mimpi buruk yang
menakutkan.
7.
Regulasi perintah dan kontrol mempunyai kecenderungan untuk
memusatkan pada gejala ketimbang penyebab.
Regulasi mewajibkan
teknologi khusus pada kendaraan tetapi mengabaikan beberapa banyak orang yang
mengendarainya.
Keberadaan
pasar tidak hanya ada di sektor swasta saja, pasar juga ada di sekitar publik.
Ketika pasar bekerja kita biasannya menamakannya sistem: sistem pendidikan,
sistem pelatihan kerja, sistem kesehatan mental.
Jika
kita menerapkan pemikiran yang berorientasi pasar pada sistem publik, kita
dapat menyelesaikan banyak sekali masalah. Sayangnya sedikit orang yang
memikirkan pemerintah dengan cara demikian. Ironisnya kalangan bisnis lokal
yang sering bersikap konservatif, dimana kehidupannya tergantung pada pemahaman
hukum penawaran dan permintaan bekerja pada suatu pemerintahan atau dapat
bekerja dalam situasi pemerintahan. Ted Kolderie menggambarkan sebuah
fenomena yang serupa dalam gerakan reformasi pendidikan. Sepanjang buku ini
kami hanya telah berpendapat bahwa kunci untuk menata ulang pemerintahan adalah
mengubah insentif yang menggerakan lembaga publik .
Ini
adalah cara lain untuk mengatakan bahwa kuncinya adalah mengubah pasar yang
beroperasi dalam sektor publik. Dalam dunia pendidikan bergerak kearah pasar
yang kompetitif dimana pelanggan mempunyai pilihan dan pihak yang berkepentingan
(Orang tua dan guru) mempunyai kontrol yang murni. Sebagian orang akan
menamakan pendekatan ini sebagai suatu pendekatan sistem.
Sedikit
sekali pemerintah yang menggunakan pendekatan ini, mereka menganut Manajemen
Mutu Terpadu (MMT), misalnya: mempelajari bahwa 85persen persoalan dalam
operasi biasa berasal dari sistem, hanya 15 persen dari manusia. Kebanyakan
proyek MMT sektor publik terfokus pada sistem yang sangat minor, sesuatu yang
paling dapat diubah.
Pasar
bukanlah pribadi, pasar tidak bisa memberi maaf, bahkan pasar yang paling
disusun denga cermat sekalipun cenderunmg membentuk kejadian yang tidak adil.
Untuk melengkapi efisiensi dan efektifitas mekanisme pasar, kita butuh
keluarga, tetangga dan komunitas yang hangat dan peduli. Sewaktu pemerintah
wirausaha beralih dari birokrasi administratif mereka perlu merangkul pasar dan
komunitas.
Media
politik cepat memberi label konservatif
bagi mereka yang merangkul pasar dan liberal
bagi mereka yang memebri mandat komunitas, tetapi ide ini sedikit sekali
berhubungan dengan pandangan tradisional dari liberialisme atau konservatisme.
Ide ini tidak menunjuk sasarannya untuk pemerintah, hanya menujukan
metode-metodenya.
Metode
ini dapat membantu suatu komunitas atau bangsa memerangi kemiskinan, jika itu
merupakan prioritasnya atau menurunkan pajak dan mengurangi belanja, jika itu
merupakan prioritasnya. Menata kembali pemerintahan mewujudkan pada bagaimana
pemerintah bekerja, bukan pada apa yang dilakukan oleh pemerintah.
2 komentar:
makalahnya bagus, cuma menyarankan saja apabila menggunakan rujukan buku, sebagai salah satu etika akademisi mohon menuliskan sumbernya.
Misalnya buku David Osborne dan Ted gaebler.
Tapi secara umum bagus blog anda
Terima kasih byk atas saran dan apresiasinya. Tulisan ini adalah ringkasan dari bukunya Osborne dan Gaebler berjudul Reinventing Government edisi terjemahan bahasa Indonesia dengan judul Mewirausahakan Birokrasi. Tulisan ini sendiri merupakan seri ke 10 dari tulisan sebelumnya, dan dulu sengaja ditulis dalam bentuk modul untuk pelatihan mewirausahakan birokrasi. Monggo dicek juga untuk seri 1 s/d 9. Sekali lagi terima kasih banyak, sayang anda tidak menyebutkan identitas anda shg kita bisa lebih dekat bersilaturahmi. Salam.
Posting Komentar